Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menelusuri Misteri dan Keajaiban Alam Pamukkale Turki

18 September 2024   15:57 Diperbarui: 18 September 2024   16:00 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di barat daya Turki, tempat alam dan sejarah saling terkait secara spektakuler, terdapat Pamukkale, sebuah situs unik yang terkenal dengan teras travertine putihnya yang mempesona. Namanya, yang berarti "kastil kapas" dalam bahasa Turki, merupakan cerminan sempurna dari penampilannya yang seperti mimpi.

Travertine, suatu bentuk batu kapur yang diendapkan oleh mata air mineral, bertanggung jawab atas lanskap yang tidak nyata ini. Selama ribuan tahun, air kaya kalsium yang mengalir dari sumber air panas telah menciptakan teras dan kolam alami ini. Saat air menguap, ia meninggalkan endapan kalsium karbonat, membentuk teras berundak cemerlang yang membuat Pamukkale terkenal.

Tepat di atas teras ini terdapat kota kuno Hierapolis, yang didirikan pada abad ke-2 SM. Kota ini, yang sekarang berupa reruntuhan, pada zaman dahulu terkenal dengan pemandian air panasnya. Pengunjung dapat berjalan-jalan di antara teater kuno, kuil, dan kuburan yang megah, di mana sejarah tampak berdenyut di setiap batunya.

Pengunjung Pamukkale dapat menikmati berenang di perairan yang sama yang dinikmati oleh raja dan kaisar. Selain itu, Anda juga dapat menjelajahi reruntuhan Hierapolis, menikmati paralayang di atas lanskap unik, atau sekadar mengagumi pemandangan dari teras. Kegiatan malam hari meliputi pertunjukan cahaya di reruntuhan, menawarkan pengalaman mistis dan magis.

Perairan Pamukkale, yang kaya akan mineral seperti kalsium dan magnesium, telah dihargai sejak zaman kuno karena khasiat terapeutiknya. Mereka dipercaya dapat membantu dalam pengobatan penyakit kulit, penyakit pencernaan dan peredaran darah, dan banyak lagi.

Musim semi (April hingga Juni) dan musim gugur (September hingga November) adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Pamukkale. Pada bulan-bulan tersebut, cuacanya menyenangkan, dan tempatnya tidak terlalu ramai dikunjungi wisatawan. Disarankan untuk mengenakan pakaian yang nyaman dan sesuai untuk berjalan. Selama musim panas, penggunaan topi, kacamata hitam, dan tabir surya sangatlah penting. Di musim dingin, pakaian hangat diperlukan karena suhu yang lebih dingin.

Pamukkale sering dibandingkan dengan situs batu kapur lainnya di dunia, seperti Kolam Air Panas Huanglong di Tiongkok dan Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat. Meski masing-masing memiliki ciri khasnya masing-masing, Pamukkale menonjol karena perpaduan fenomena alam dengan warisan sejarah dan budaya yang mendalam.

Pamukkale bukan sekedar fenomena geologis; Ini adalah tempat di mana sejarah dan budaya bertemu keindahan alam. Perpaduan antara reruntuhan kuno dengan pemandangan alam yang nyata menawarkan pengalaman yang tak tertandingi, sebuah perjalanan melintasi waktu dan alam yang akan tetap tersimpan dalam ingatan Anda lama setelah Anda mengunjunginya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun