Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menelusuri Keunikan dan Habitat Alami Pohon Darah Naga di Socotra

8 September 2024   04:20 Diperbarui: 8 September 2024   04:21 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pohon Darah Naga, Sumber: iStock)

Seberapa banyak yang Anda ketahui tentang pohon darah naga? Tahukah Anda bahwa damarnya telah dihargai sejak zaman kuno? Di sini saya memberitahu Anda!

Pohon darah naga, yang secara ilmiah dikenal sebagai Dracaena cinnabari, adalah spesies menarik dan misterius yang tumbuh di pulau Socotra, sebuah kepulauan terpencil yang terletak di antara Laut Arab dan Tanduk Afrika. Pohon ini telah memikat imajinasi para pelancong dan ahli botani selama berabad-abad, tidak hanya karena penampilannya yang tidak biasa, dengan mahkota lebat yang menyerupai payung terbalik, tetapi juga karena resin merah unik yang dipancarkannya, itulah alasan di balik namanya yang menggugah.

Resin darah naga telah digunakan sejak zaman kuno karena khasiat obat dan pewarnanya. Bangsa Romawi kuno menghargainya sebagai komponen dalam formula pewarna dan obat-obatan mereka, sedangkan dalam pengobatan tradisional Tiongkok, ia dikaitkan dengan khasiat penyembuhan seperti mengurangi peradangan dan menyembuhkan luka. Namun, banyak yang tidak mengetahui bahwa resin ini juga berperan dalam budaya dan mitologi lokal, karena dianggap sebagai pelindung terhadap roh jahat.

Mengunjungi habitat alami pohon darah naga merupakan pengalaman unik, namun membutuhkan persiapan. Socotra terkenal dengan keanekaragaman hayatinya yang luar biasa, namun juga terisolasi, sehingga membuat perjalanan ke sana menjadi rumit. Penting untuk merencanakan perjalanan terlebih dahulu, idealnya melalui agen yang khusus menangani destinasi eksotik yang mengetahui kekhasan wilayah tersebut. Selain itu, mengingat ekosistem Socotra yang rapuh, sangat penting untuk menghormati peraturan pelestarian lingkungan: tidak mengganggu flora dan fauna setempat, dan selalu mengikuti jalur yang telah ditetapkan selama kunjungan.

Bulan-bulan yang ideal untuk mengunjungi Socotra dan melihat pohon darah naga dengan segala kemegahannya adalah dari bulan Oktober hingga Desember dan Februari hingga April, saat iklim lebih sejuk dan curah hujan lebih jarang. Wisatawan juga harus bersiap menghadapi kondisi yang belum sempurna; Meskipun Socotra sedang mengembangkan infrastruktur pariwisatanya, banyak daerah masih kekurangan layanan dasar seperti listrik atau internet.

Bagi mereka yang tertarik dengan fotografi atau botani, membawa kamera yang bagus sangatlah penting, karena pulau ini menawarkan pemandangan dan spesies yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Selain itu, disarankan untuk membawa pakaian hiking yang sesuai dan perbekalan yang memadai, termasuk air minum, karena sumber daya lokal mungkin langka.

Menghadapi pohon darah naga, orang hanya bisa mengagumi kehadirannya yang megah, sebuah bukti nyata keindahan dan misteri alam. Setiap kunjungan ke sudut Socotra ini merupakan pengingat mendalam akan kerapuhan dan kemegahan planet kita, mengundang kita untuk berkomitmen sepenuh hati terhadap pelestariannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun