Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menelusuri Jejak Sejarah dan Keunikan Arsitektur Hagia Sophia di Turki

7 September 2024   11:17 Diperbarui: 7 September 2024   11:21 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Hagia Sophia di Turki, Sumber: Pixabay)

Seberapa banyak yang Anda ketahui tentang Hagia Sophia di Istanbul? Tahukah Anda bahwa sejarahnya ditandai dengan konversi agama dan arsitektur unik di dunia? Di sini saya memberitahu Anda 

Hagia Sophia, yang namanya memiliki arti "Kebijaksanaan Suci", adalah salah satu monumen paling ikonik dan menarik di Istanbul, Turki. Awalnya dibangun sebagai basilika Kristen di bawah Kaisar Justinian I pada tahun 537, bangunan megah ini telah menyaksikan banyak transformasi sejarah dan budaya selama berabad-abad. Setelah berfungsi sebagai katedral Kristen selama 916 tahun, bangunan ini diubah menjadi masjid pada tahun 1453 setelah penaklukan Konstantinopel oleh Kekaisaran Ottoman di bawah kepemimpinan Mehmed II.

Transformasi ini mencakup penambahan menara, mihrab, dan mimbar, tanpa mengubah esensi arsitekturnya. Pada tahun 1935, di bawah arahan Mustafa Kemal Atatürk, pendiri Republik Turki, Hagia Sophia disekulerkan dan diubah menjadi museum, kembali berfungsi sebagai masjid pada tahun 2020. Apa yang banyak pengunjung tidak tahu adalah bahwa Hagia Sophia adalah rumah bagi beberapa mosaik Bizantium yang paling mengesankan dan paling terpelihara di dunia, tersembunyi di bawah lapisan plester pada masa berfungsinya sebagai masjid. 

Meskipun dalam peran barunya sebagai masjid, akses terhadap mosaik terbatas, waktu-waktu tertentu dalam sehari menawarkan kesempatan untuk mengagumi karya seni yang berasal dari abad ke-9 hingga ke-12 ini. Selain itu, strukturnya sendiri merupakan tonggak sejarah teknik pada masanya, menampilkan kubah pusat yang tampak melayang secara ajaib di atas aula terbesar di dunia yang pada saat itu merupakan aula terbesar di dunia.

Jika Anda berencana mengunjungi Hagia Sophia, penting untuk menghormati statusnya saat ini sebagai tempat ibadah umat Islam. Hal ini termasuk berpakaian yang pantas, menutupi lengan dan kaki, dan perempuan harus mengenakan jilbab untuk menutupi kepala mereka. Pengunjung harus bersiap untuk berangkat pada waktu salat, lima waktu sehari, ketika akses untuk masyarakat umum dibatasi. 

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi atau sore hari, setelah salat terakhir, untuk menghindari keramaian dan mendapatkan pengalaman yang lebih tenang dan pribadi. Selain itu, pertimbangkan untuk menyewa pemandu berlisensi yang dapat mengungkap rahasia dan kisah tersembunyi bangunan kuno ini, sehingga memperkaya kunjungan Anda. 

Hagia Sophia bukan sekedar monumen, namun merupakan kesaksian hidup akan sejarah Istanbul yang kaya dan kompleks, persimpangan antara timur dan barat, yang sakral dan sekuler. Perjalanan ke sini tidak hanya menawarkan pelajaran sejarah, namun juga wawasan mendalam tentang jiwa kota yang telah dibentuk dan dibentuk oleh struktur yang mengesankan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun