Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Skara Brae, Misteri Pompeii Skotlandia

30 Agustus 2024   19:41 Diperbarui: 30 Agustus 2024   19:45 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Skara Brae Skotlandia, sumber: historic-uk.com/)

Tahukah Anda bahwa desa yang lebih tua dari Piramida Mesir ditemukan di Skotlandia? Temukan misteri Skara Brae, 'Pompeii Skotlandia'. 

Pada tahun 1850, setelah badai dahsyat melanda pantai Kepulauan Orkney di Skotlandia, sebuah penemuan menakjubkan terungkap: reruntuhan desa Neolitik kuno, terkubur dibawah pasir selama ribuan tahun. Pemukiman ini, yang dikenal sebagai Skara Brae, dijuluki “Pompeii Skotlandia” karena kondisi pelestariannya yang mengesankan dan jendela yang menawarkan masa lalu umat manusia. 

Yang membuat Skara Brae begitu menarik adalah usianya. Berusia lebih dari 5.000 tahun, situs ini lebih tua dari piramida megah Giza dan Stonehenge itu sendiri. Tes penanggalan radiokarbon mengungkapkan bahwa desa tersebut dihuni sekitar tahun 3180 SM. dan 2500 SM, menjadikannya salah satu pemukiman tertua dan paling terpelihara di Eropa. 

Sepuluh tempat tinggal yang membentuk Skara Brae dibangun dengan cerdik dari batu dan sebagian terkubur di 'timbunan sampah', gundukan sampah organik, yang tidak hanya memberikan isolasi termal, tetapi juga kamuflase terhadap iklim Orkney yang tak kenal ampun. 

Masing-masing rumah memiliki perapian pusat, tempat tidur batu, lemari pakaian, dan perabotan lainnya, semuanya diukir pada batu. Anehnya, rumah-rumah tersebut dihubungkan satu sama lain melalui serangkaian lorong bawah tanah, dan setiap rumah memiliki pintu batu yang dapat ditutup, sehingga memberikan keamanan dan privasi bagi penghuninya. 

Kehidupan di Skara Brae memang penuh tantangan, namun para pemukim kuno ini sangat pandai. Mereka menanam jelai, beternak, dan memancing di perairan dingin Atlantik Utara. Mereka juga memetik buah beri dan berburu hewan liar, hidup di lingkungan yang, meskipun keras, jelas dapat dikelola berkat kecerdikan dan kemampuan beradaptasi.

Alasan mengapa Skara Brae ditinggalkan masih menjadi misteri. Beberapa arkeolog berpendapat bahwa perubahan iklim dapat membuat kehidupan di desa tersebut tidak berkelanjutan, sementara yang lain berpendapat bahwa bencana badai mungkin telah memaksa penduduknya untuk mengungsi, meninggalkan harta benda mereka yang paling berharga, yang masih ditemukan di reruntuhan hingga saat ini.

Skara Brae tidak hanya merupakan bukti kemampuan manusia untuk bertahan hidup dan berkembang dalam kondisi buruk, namun juga menantang pemahaman kita tentang sejarah kuno. Hal ini merupakan pengingat bahwa, jauh sebelum peradaban besar dunia dibangun, sudah terdapat komunitas-komunitas yang kompleks dan maju yang meninggalkan jejaknya seiring berjalannya waktu, menunggu untuk ditemukan kembali ribuan tahun kemudian. 

Mengunjungi Skara Brae berarti memasuki dunia yang hilang, di mana gema kehidupan masa lalu masih bergema melalui batuan yang terkikis oleh waktu. Ini adalah tempat di mana sejarah tidak hanya dilihat, namun dirasakan, mengungkap misteri dan keajaiban era yang terlupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun