Tahukah Anda bahwa gunung Athos Yunani hanya dihuni oleh Bhikkhu dan wanita dilarang akses?
Di timur laut Yunani, di semenanjung Halkidiki, berdiri sebuah tempat yang diselimuti misteri dan tradisi, yang dikenal sebagai Gunung Athos. Daerah suci ini, yang dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, adalah salah satu situs yang paling sulit diakses dan rahasia di dunia.Â
Selama lebih dari seribu tahun, Gunung Athos telah menjadi rumah bagi komunitas biara yang berdedikasi pada doa dan retret spiritual, hidup dalam isolasi total dari dunia luar. Yang membedakan tempat ini dengan pusat keagamaan lainnya adalah aturannya yang ketat dan khas: larangan mutlak masuknya perempuan. Larangan ini, yang dikenal sebagai "avaton", berakar pada tradisi yang dimulai pada tahun 1045.Â
Menurut legenda, Perawan Maria mengunjungi semenanjung tersebut dan begitu kagum dengan keindahannya sehingga dia bertanya kepada putranya, Yesus Kristus, untuk memberikan gunung itu sebagai taman pribadinya. Sejak itu, Gunung Athos dikenal sebagai "Taman Perawan" dan dianggap sebagai wilayah khusus laki-laki untuk menghormati Perawan Maria.Â
Untuk menghormati sosoknya, tidak ada wanita lain yang boleh menginjakkan kaki di tanah suci ini. Aturan ini telah dijaga dengan ketat selama berabad-abad, dan segala upaya untuk melanggarnya akan ditindas dengan keras. Gunung Athos adalah harta karun Ortodoksi yang sesungguhnya, tempat kitab suci kuno, ikon suci, dan manuskrip yang berasal dari abad pertama Kekristenan dilestarikan.Â
Biara-biara tersebut, beberapa di antaranya dibangun di atas tebing curam yang menghadap ke Laut Aegea, merupakan benteng iman dan budaya yang sesungguhnya. Di antara yang paling terkenal adalah Biara Great Lavra, yang tertua dari semuanya, dan Biara Vatopedi, yang terkenal dengan harta peninggalannya yang sangat banyak.Â
Komunitas biara ini menjaga tradisi dan rutinitas sehari-hari mereka tetap utuh selama berabad-abad, menolak pengaruh eksternal dan perubahan waktu. Akses menuju Gunung Athos tidaklah mudah. Hanya sejumlah pria tertentu yang dapat mengunjungi semenanjung tersebut setiap hari, dan mereka harus mendapatkan izin khusus yang dikenal sebagai "diamonitirion".Â
Pengunjung harus rela meninggalkan modernitas, karena Gunung Athos diatur oleh ritme kehidupan kuno, ditandai dengan dering lonceng dan nyanyian doa. Retret spiritual ini menawarkan pemutusan hubungan sepenuhnya dari dunia luar, sebuah pengalaman unik yang hanya sedikit orang yang memiliki hak istimewa untuk menjalaninya.
Selama berabad-abad, larangan masuknya perempuan telah memicu banyak mitos dan legenda. Ada yang mengatakan bahwa wanita yang mencoba memasuki Gunung Athos dihukum oleh kekuatan supernatural, sementara laporan lain menyatakan bahwa gunung tersebut dilindungi oleh malaikat yang dengan penuh semangat menjaga perbatasannya.Â