Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kompleksitas dibalik Pernyataan Kontroversi: Terlahir Miskin, Mati Miskin

23 Agustus 2024   11:36 Diperbarui: 23 Agustus 2024   12:20 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi Wanita Pusing, sumber:Pixabay)

Di balik  Pernyataan kontroversi  "Jika Anda terlahir miskin, itu bukan salah Anda. Jika Anda mati miskin, maka Anda sendirilah yang harus disalahkan," merangkum keyakinan yang kuat dan sering kali kontroversial. Di permukaan, hal ini menunjukkan bahwa meskipun individu tidak memiliki kendali atas keadaan mereka saat lahir, mereka memiliki kekuatan untuk mengubah nasib finansial mereka. 

Namun, pandangan ini, meskipun banyak diterima di kalangan tertentu, terlalu menyederhanakan realitas kompleks mengenai kemiskinan, mobilitas ekonomi, dan hambatan struktural yang dihadapi banyak orang sepanjang hidup mereka. 

Asal Usul Pernyataan 

Frasa ini berakar pada ideologi penentuan nasib sendiri, sebuah konsep yang lazim dalam berbagai bentuk sepanjang sejarah. Hal ini mencerminkan sentimen Impian Amerika sebuah keyakinan bahwa siapa pun, terlepas dari asal usulnya, dapat mencapai kesuksesan melalui kerja keras dan tekad. Secara historis, tokoh-tokoh seperti Benjamin Franklin, yang bangkit dari awal yang sederhana hingga menjadi kaya raya, telah disebut-sebut sebagai contoh etos ini. 

Namun, konteks modern di mana pernyataan ini sering digunakan dapat menimbulkan permasalahan. Hal ini menyiratkan bahwa kemiskinan merupakan akibat dari kegagalan pribadi dan bukan akibat dari permasalahan sosial yang lebih besar, seperti kesenjangan, kurangnya akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang, atau diskriminasi sistemik. 

Realitas Mobilitas Ekonomi 

Gagasan bahwa siapapun dapat mengatasi keadaan mereka dengan usaha yang cukup memang menarik, namun hal ini tidak sepenuhnya benar. Mobilitas ekonomi kemampuan untuk meningkatkan pendapatan sangat bervariasi tergantung pada tempat tinggal Anda, latar belakang Anda, dan sumber daya yang tersedia bagi Anda. Di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, mobilitas ekonomi telah menurun, dan banyak orang merasa semakin sulit untuk meningkatkan status keuangan mereka meskipun telah dilakukan upaya-upaya. 

Bagi mereka yang terlahir dalam kemiskinan, hal ini sering kali ditimpakan pada mereka sejak awal. Mereka mungkin menghadapi sistem pendidikan yang buruk, terbatasnya akses terhadap pelayanan kesehatan, dan lingkungan dengan tingkat kejahatan yang lebih tinggi serta peluang kerja yang lebih sedikit. Siklus kemiskinan bisa sangat sulit untuk diputus, dan walaupun ada beberapa orang yang berhasil mengatasi keadaan ini, banyak yang tidak berhasil, bukan karena kesalahan mereka sendiri.

Peran Hambatan Struktural 

Pernyataan "Jika Anda meninggal dalam keadaan miskin, maka Andalah yang harus disalahkan" mengabaikan dampak hambatan struktural yang melanggengkan kemiskinan. Rasisme yang sistemik, ketidaksetaraan gender, dan kesenjangan ekonomi menciptakan hambatan besar yang sering kali berada di luar kendali individu. Misalnya, perempuan dan kelompok minoritas, khususnya di komunitas marginal, sangat terkena dampak hambatan-hambatan ini, sehingga semakin sulit bagi mereka untuk keluar dari kemiskinan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun