Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keajaiban Arkeolog di Pulau Paskah Chili

21 Agustus 2024   20:51 Diperbarui: 21 Agustus 2024   20:53 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi Pulau Paskah, sumber: iStock)

Tahukah Anda bahwa Moais di Pulau Paskah di Chili melihat kedalam pulau tanpa alasan yang tidak diketahui?

Pulau Paskah, yang terletak di Samudra Pasifik dan milik Chili, adalah tempat yang diselimuti misteri dan daya tarik, sebagian besar berkat moai yang penuh teka-teki. Patung-patung batu raksasa ini, yang dipahat oleh masyarakat Rapa Nui, secara diam-diam melihat ke bagian dalam pulau, sebuah detail yang telah membingungkan para sejarawan dan arkeolog selama berabad-abad. Meskipun banyak penyelidikan yang dilakukan, alasan di balik orientasi ini masih menjadi misteri, memicu teori dan legenda yang menambah aura intrik di sudut terpencil dunia ini. 

Moai, yang diukir antara tahun 1250 dan 1500 M, merupakan monumen pemakaman yang dimaksudkan untuk menghormati leluhur penting masyarakat Rapa Nui. Patung-patung ini diyakini berfungsi sebagai penjaga spiritual, melindungi keturunan mereka dan mentransmisikan mana, energi spiritual yang vital. 

Namun, yang membingungkan para sarjana adalah, tidak seperti budaya lain yang mengarahkan monumen mereka ke luar untuk waspada terhadap kemungkinan penyerang, moai melihat ke dalam, seolah-olah mereka sedang menjaga pulau itu sendiri dan penghuninya. 

Salah satu teori yang paling diterima menyatakan bahwa moai diposisikan sedemikian rupa untuk melambangkan peran perlindungan mereka, mengawasi desa dan komunitas Rapa Nui. Teori lain yang bahkan lebih menarik adalah teori yang menyatakan bahwa moai mewakili hubungan dengan langit dan kosmos, yang secara khusus diorientasikan agar selaras dengan peristiwa astronomi tertentu, meskipun hal ini belum dapat dikonfirmasi secara pasti. Pembangunan dan pengangkutan moai-moai raksasa ini, beberapa di antaranya memiliki berat hingga 75 ton, juga masih menjadi teka-teki. 

Suku Rapa Nui, dengan sumber daya dan teknologi yang terbatas, berhasil mengukir dan memindahkan patung-patung tersebut sejauh beberapa kilometer ke platform upacara mereka yang disebut ahu. Beberapa teori menyatakan bahwa mereka menggunakan sistem kayu gelondongan, sementara teori lain menyatakan bahwa teknik mengayun dan menggeser belum sepenuhnya dipahami.

Terlepas dari misteri ini, Pulau Paskah tetap menjadi bukti keterampilan dan kreativitas manusia yang menakjubkan. Moais tidak hanya mewakili pencapaian arsitektur dan seni, namun juga warisan budaya mendalam yang telah bertahan selama berabad-abad. Pemandangan bagian dalam pulau terus menimbulkan pertanyaan dan keingintahuan, mengingatkan kita betapa masih banyak yang harus kita temukan tentang peradaban kuno dan kepercayaan mereka. 

Menjelajahi Pulau Paskah ibarat memasuki buku sejarah yang penuh bab-bab yang belum bisa diuraikan. Setiap moai, dengan ekspresinya yang tenang dan posturnya yang mengesankan, menceritakan sebuah kisah dari masa lalu yang, meski sebagian tidak diketahui, terus memikat pengunjung dari seluruh dunia. Misteri Rapa Nui mengajak kita untuk merefleksikan sejarah kita sendiri dan sifat kepercayaan manusia, menawarkan hubungan intim dengan mereka yang hidup di zaman kuno.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun