Babe Ruth, salah satu tokoh paling ikonik dalam sejarah Major League Baseball (MLB), sering dikenang karena kehebatannya yang tak tertandingi dan kepribadiannya yang luar biasa. Namun, beberapa orang mungkin secara keliru percaya bahwa kariernya dibumbui dengan tahun-tahun yang biasa-biasa saja. Pemeriksaan yang lebih mendalam mengungkapkan bahwa apa yang disebut sebagai "tahun-tahun libur" yang dialami Ruth masih tergolong luar biasa menurut sebagian besar standar.
Transformasi Menjadi Pemain Luar Penuh Waktu
Pada tahun 1920, Ruth beralih menjadi pemain luar penuh waktu, sebuah langkah yang kemudian mengkatalisasi karier legendarisnya. Sebelumnya, Ruth telah terkenal sebagai pelempar dominan di Boston Red Sox. Namun, kehebatannya sebagai pemukul segera menutupi lemparannya, yang menyebabkan perpindahan permanennya ke lapangan ketika ia bergabung dengan New York Yankees. Tahun-Tahun yang "Biasa-Biasa Saja": Sebuah Kesalahpahaman Saat menganalisis karier Ruth, ada beberapa musim yang mungkin dianggap biasa-biasa saja oleh sebagian orang. Namun, musim-musim ini masih memiliki statistik mengesankan yang membuat iri sebagian besar pemain.
1925: Benjolan di Jalan
Pada tahun 1925, Ruth mengalami apa yang oleh banyak orang dianggap sebagai tahun libur. Meskipun berjuang melawan penyakit dan masalah pribadi, Ruth berhasil mencapai 0,290 dengan persentase on-base (OBP) 0,393 dan persentase slugging 0,543. Dia mencatatkan 25 home run, mencetak 61 run, dan melaju dalam 67 RBI, dengan 137 OPS+ (On-base Plus Slugging disesuaikan dengan rata-rata liga). Bagi pemain lain, angka-angka ini mewakili tahun kariernya, tetapi bagi Ruth, angka-angka ini menandai penurunan sementara dalam produksi biasanya.
1934: Masih Dominan di usia 39
Pada usia 39 tahun, musim Ruth 1934 menunjukkan bahwa ia masih memiliki banyak sisa di tangki. Dia membukukan rata-rata pukulan 0,288, OBP 0,448 yang mengesankan, dan persentase slugging 0,537. Dengan 22 home run, 78 run yang dicetak, 84 RBI, dan 160 OPS+ yang luar biasa, performa Ruth melampaui penurunan yang biasa terjadi pada atlet yang menua. Musim ini jauh dari kesan biasa-biasa saja, membuktikan bahwa meski di usia senja karirnya, Ruth tetap menjadi kekuatan yang tangguh.
1935: Tirai Terakhir
Tahun terakhir Ruth pada tahun 1935 membuatnya hanya bermain 28 pertandingan sebelum pensiun. Meskipun performanya menurun karena usia dan kelelahan fisik, penting untuk menyadari bahwa ini adalah babak terakhir dari kariernya yang luar biasa. Kontribusi Ruth pada permainan ini jauh melampaui musim terakhirnya, memperkuat statusnya sebagai legenda bisbol.