Teori paling terkenal tentang Segitiga Bermuda adalah teori yang menyatakan adanya kondisi lingkungan atau fenomena alam yang tidak biasa. Teori ini mengusulkan bahwa faktor-faktor seperti anomali medan magnet, metana hidrat (gas metana yang terperangkap dalam sedimen di bawah dasar laut yang jika dilepaskan dapat mengurangi kepadatan air dan menyebabkan kapal tenggelam), cuaca buruk yang tiba-tiba, dan kuatnya arus laut. mungkin bertanggung jawab atas penghilangan tersebut.
Namun, sebagian besar ilmuwan dan ahli sepakat bahwa penghilangan orang di Segitiga Bermuda tidak lebih sering terjadi, secara proporsional, dibandingkan di tempat lain di dunia, hal ini disebabkan oleh kesalahan manusia, fenomena alam, dan kecenderungan orang untuk mencari pola secara acak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H