Siapakah Dante Alighieri? Penyair Italia yang "Divine Comedy"-nya dianggap sebagai salah satu mahakarya sastra dunia, dan salah satu karya sastra terhebat yang dikarang pada Abad Pertengahan.Â
Dante Alighieri, seorang tokoh transendental dalam dunia sastra, lahir di Florence, Italia, sekitar tahun 1265. Penyair yang karyanya ditetapkan sebagai salah satu landasan sastra universal ini adalah arsitek "The Divine Comedy" , sebuah puisi epik yang menggambarkan perjalanan alegoris melalui Neraka, Api Penyucian, dan Surga, tidak hanya menceritakan perjalanan jiwa menuju Tuhan tetapi juga memberikan komentar kritis mengenai peristiwa politik pada masanya.
Sejak masa mudanya, Dante menunjukkan minat yang mendalam terhadap seni dan sastra, serta partisipasi aktif dalam politik Florentine. Kehidupannya ditandai oleh pergolakan politik dari faksi-faksi yang bersaing: Guelph dan Ghibelline, yang perselisihannya tidak hanya membentuk lanskap politik Italia tetapi juga arah pribadi dan profesional Dante. Karirnya sebagai politisi dan pengasingannya dari Florence pada tahun 1302, setelah kemenangan Black Guelphs, kelompok saingan dalam faksinya sendiri, memberikan bahan mentah emosional dan filosofis untuk tulisannya.
"The Divine Comedy", yang ditulis selama pengasingannya, lebih dari sekadar karya fiksi keagamaan; Ini adalah ringkasan filsafat abad pertengahan dan mahakarya humanisme awal. Di dalamnya, Dante menggunakan spektrum referensi klasik dan alkitabiah yang luas, teologi Kristen, dan kebijaksanaan filosofis, menyajikan visi akhirat yang merupakan cerminan surga dan neraka pribadi serta kritik halus terhadap orang-orang sezamannya dan politik pada masanya.Â
Struktur puisi adalah karya rekayasa sastra: tersusun dalam tercet yang dirangkai terza rima, skema ritme yang disempurnakan Dante, masing-masing dari tiga bagian Komedi---Inferno, Api Penyucian, dan Surga---mengeksplorasi tema kesalahan manusia, penebusan, dan pencerahan, masing-masing. Pemandu Dante melalui Neraka dan Api Penyucian adalah penyair Romawi Virgil, simbol akal, sedangkan di Surga ia dibimbing oleh Beatrice, cinta ideal masa mudanya, yang mewakili teologi.
Perjalanan yang dimulai dari keputusasaan dan berakhir dengan keselamatan ini tidak hanya mencerminkan pencarian spiritual Dante sendiri tetapi juga menawarkan peta simbolis bagi kelahiran kembali spiritual pembacanya. Pengaruh Dante dan karyanya sangat luas, tidak hanya mempengaruhi sastra tetapi juga seni, musik, filsafat, dan teologi, bertahan sebagai kesaksian akan kekuatan jiwa manusia untuk menghadapi ketakutan dan harapan terdalamnya.
Melalui puisinya, Dante Alighieri tidak hanya mendapat tempat dalam kanon sastra dunia, namun juga meninggalkan warisan yang memicu perdebatan akademis, inspirasi artistik, dan pencarian spiritual selama berabad-abad. Karyanya tetap menjadi mercusuar kemampuan seni untuk melampaui batas ruang dan waktu, menghubungkan generasi-generasi lintas zaman dengan kemanusiaannya yang mendalam dan visi puitisnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H