Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pulau Athos Yunani: Pulau yang Dihuni oleh para Pria Saja

2 Agustus 2024   13:48 Diperbarui: 2 Agustus 2024   13:49 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pulau Athos Yunani, sumber: iStock)

Pulau Athos, juga dikenal sebagai Gunung Athos, adalah salah satu tempat paling misterius dan mempesona di Yunani. Terletak di semenanjung Halkidiki, pulau ini merupakan tempat suci bagi Gereja Ortodoks dan didedikasikan khusus untuk kehidupan biara. Selama lebih dari seribu tahun, Athos telah menjadi rumah bagi para biksu yang hidup dalam pengasingan, berdedikasi pada doa, belajar, dan pekerjaan manual.

Sejarah Athos dimulai pada zaman Bizantium, ketika biara-biara pertama mulai didirikan di wilayah pegunungan yang terpencil ini. Saat ini, pulau ini menjadi rumah bagi dua puluh biara utama, serta banyak komunitas biara kecil dan sel tempat tinggal individu untuk para biksu. Setiap biara bersifat otonom dan memiliki kepala biara sendiri, namun semuanya bersatu di bawah otoritas spiritual Patriark Ekumenis Konstantinopel.

(Pulau Athos Yunani, sumber: iStock)
(Pulau Athos Yunani, sumber: iStock)

Apa yang membuat Athos menarik adalah rezim aksesnya yang terbatas. Hanya laki-laki yang dapat mengunjungi pulau ini, dan diperlukan izin khusus yang disebut diamonitirion. Sistem ini dipertahankan untuk menjaga ketenangan dan karakter sakral tempat tersebut. Selain itu, jumlah pengunjung dikontrol dengan ketat, hanya memperbolehkan sejumlah peziarah dan wisatawan setiap harinya.

(Pulau Athos Yunani, sumber: iStock)
(Pulau Athos Yunani, sumber: iStock)

Kehidupan di Athos diatur oleh ritme yang keras dan kontemplatif. Para biarawan mengikuti jadwal ketat dalam kebaktian liturgi, doa dan karya, dengan penekanan kuat pada komunitas dan kemandirian. Biara-biara tersebut swasembada, memproduksi sendiri makanan, anggur, dan produk-produk lain yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari. Isolasi dan dedikasi spiritual para biarawan telah mengubah Athos menjadi mercusuar ortodoksi dan pengabdian, menarik mereka yang mencari kehidupan spiritualitas yang mendalam.

Pulau Athos telah dianggap sebagai pusat spiritualitas dan pembelajaran sejak abad ke-9. Selama berabad-abad, tempat ini telah menarik para teolog, penulis, dan seniman dari seluruh dunia Ortodoks, sehingga menjadi pusat penting kebudayaan Bizantium. Perpustakaan pulau ini menyimpan ribuan manuskrip kuno dan teks keagamaan, banyak di antaranya unik dan bernilai sejarah tinggi.

(Pulau Athos Yunani, sumber: iStock)
(Pulau Athos Yunani, sumber: iStock)

Pulau Athos selain aksesnya yang terbatas bagi laki-laki, pulau ini juga mengikuti aturan yang disebut "Avaton" yang melarang masuknya semua makhluk betina, termasuk hewan peliharaan. Aturan ini telah dipertahankan selama berabad-abad untuk memastikan kehidupan biara tanpa gangguan.

Meskipun mengasingkan diri, Athos mempunyai pengaruh yang signifikan di dunia Ortodoks dan sekitarnya. Manuskrip dan kekayaan seninya sangat berharga, dan para biarawan tetap menghidupkan tradisi kuno dan praktik spiritual sejak abad pertama agama Kristen. Warisan budaya dan spiritual ini telah diakui oleh UNESCO yang telah menyatakan Athos sebagai Situs Warisan Dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun