Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sir Isaac Newton, Ilmuwan Multitalent dan Arsitek Sains Modern

23 Juli 2024   17:12 Diperbarui: 23 Juli 2024   17:21 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi Isaac Newton, sumber: iStock)

Isaac Newton, nama yang identik dengan hukum gravitasi, merupakan perwujudan pola dasar kejeniusan ilmiah yang gagasannya membentuk fondasi sains modern. Tapi apa lagi yang kita ketahui tentangnya selain apel terkenal dan hukum gravitasi? Kehidupan dan karya Newton mencakup lebih banyak hal, dijalin ke dalam permadani kaya sejarah sains.

Newton lahir pada tahun 1643 di Woolsthrope, Inggris, dan sejak usia dini menunjukkan kecenderungan terhadap penemuan dan penemuan. Kontribusinya yang paling menonjol, Hukum Gravitasi Universal, hanyalah puncak gunung es dari lautan pencapaian ilmiah. Yang kurang terkenal, namun sama pentingnya, adalah penelitiannya di bidang optik, matematika, dan astronomi, yang masing-masing merevolusi pemahaman manusia tentang alam.

Di bidang optik, Newton membongkar teori-teori yang salah selama berabad-abad. Eksperimen prismanya, yang menunjukkan bahwa cahaya putih terdiri dari warna, merupakan eksperimen revolusioner. Eksperimen ini tidak hanya membuktikan bahwa warna adalah produk cahaya yang tersebar, namun juga memicu teori warna dan membuka jalan bagi ilmu spektroskopi, yang penting dalam astrofisika modern.

(Ilustrasi Isaac Newton, sumber: iStock)
(Ilustrasi Isaac Newton, sumber: iStock)

Dalam matematika, Newton adalah salah satu pencipta kalkulus, alat yang sangat diperlukan dalam sains modern. Metode 'fluks' miliknya, demikian ia menyebutnya, memungkinkan para ilmuwan menghitung, dengan presisi yang belum pernah ada sebelumnya, laju perubahan dalam sistem dinamis, mulai dari pergerakan planet hingga aliran cairan.

Namun di bidang astronomi lah perpaduan bakatnya di bidang matematika, optik, dan fisika bersinar paling cemerlang. Teleskop pemantulnya, sebuah mahakarya teknik, memungkinkan pengamatan benda langit yang lebih tepat. Dengan menggunakan teorinya sendiri dan teleskopnya, Newton mampu membuktikan bentuk orbit planet yang elips, mendukung dan menyempurnakan hukum gerak planet Kepler.

Yang mengejutkan, Newton juga pernah berkarir sebagai administrator di Royal Mint. Dia memulainya pada tahun 1696 dan bekerja di sana sampai kematiannya. Selama masa jabatannya, Newton memainkan peran penting dalam mereformasi sistem moneter Inggris dan tak henti-hentinya memburu para pemalsu uang. Newton terlibat dalam beberapa perselisihan dengan ilmuwan lain. Yang paling terkenal adalah Gottfried Wilhelm Leibniz tentang kepenulisan kalkulus. Newton dan Leibniz mengembangkan versi kalkulus mereka secara independen, yang menyebabkan perselisihan sengit mengenai siapa yang pertama kali menciptakannya.

Newton juga menjelajah wilayah yang lebih esoteris, termasuk alkimia dan studi agama. Tulisan-tulisan al kimianya, meskipun gelap dan penuh teka-teki, mencerminkan pencarian yang tak kenal lelah untuk memahami alam semesta dalam segala aspeknya, material dan spiritual.

Isaac Newton bukan hanya seorang ilmuwan yang menemukan hukum gravitasi; Dia adalah seorang polimatik yang rasa ingin tahunya yang tak terpuaskan dan kejeniusan inovatifnya mengubah pemahaman kita tentang dunia. Dalam setiap kontribusinya, mulai dari optik hingga mekanika angkasa, Newton tidak hanya memecahkan teka-teki pada masanya, tetapi juga memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru, yang beberapa di antaranya masih menjadi tantangan bagi para ilmuwan hingga saat ini. Warisannya adalah undangan abadi terhadap rasa ingin tahu, eksplorasi, dan keajaiban, prinsip-prinsip yang terus menginspirasi pikiran yang ingin tahu di seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun