Tahukah anda bahwa seekor kuda hampir menguasai Roma? Temukan kisah luar biasa Caligula dan Incitatus.
Dalam permadani emas dan melimpah dalam sejarah Romawi, Caligula menonjol sebagai sosok yang kontroversial dan, terkadang, tidak dapat dipahami. Pemerintahannya meski singkat merupakan tontonan pemborosan yang bertentangan dengan logika senator atau militer. Di luar kebijakan dan keputusan impulsifnya, salah satu kisah yang paling menarik imajinasi para sejarawan dan penggemar adalah kisah tentang kudanya, Incitatus.
Pada tahun-tahun pertama pemerintahannya, Roma mencaplok beberapa wilayah dan Caligula adalah seorang kaisar yang dicintai dan dihormati hingga ia menderita penyakit serius yang hampir merenggut nyawanya. Â Dari situlah dimulainya kemunduran kaisar "istimewa" ini, ia hampir menyamai kakeknya Nero.
Caligula, yang bernama asli Gaius Julius Caesar Germanicus, naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 37 M, dan tak lama kemudian perilakunya mulai menunjukkan tanda-tanda yang menurut banyak sejarawan merupakan penyakit mental yang serius. Di antara tindakan pemerintahannya yang paling aneh dan dibicarakan adalah hubungannya dengan Incitatus, kuda pacuan favoritnya.
Caligula, nama itu merupakan julukan sayang yang diberikan kepadanya semasa kecil saat menemani ayahnya melakukan kampanye militer di Jerman. Â Mereka mendandaninya seperti seorang prajurit Romawi kecil dengan "caligas" kecilnya (yang merupakan alas kaki yang dikenakan oleh legiun Romawi). Â Caligula menjadi seperti "sepatu bot kecil" atau "sepatu kecil" dan begitulah mereka mulai memanggilnya dengan penuh kasih sayang dalam ekspedisi militer.
Incitatus bukan sembarang kuda; Dia diangkat ke posisi yang berpengaruh dan mewah yang melampaui banyak anggota istana. Caligula memberinya sebuah rumah sendiri, dilengkapi dengan kandang marmer, palung gading, selimut ungu (warna yang diperuntukkan bagi bangsawan), dan sekelompok pelayan dan budak untuk mengurus setiap keinginan kudanya.
Anekdot paling mencengangkan yang bertahan selama berabad-abad adalah niat Caligula untuk menunjuk Incitatus sebagai konsul Kekaisaran Romawi. Meskipun masih diperdebatkan di kalangan sejarawan sejauh mana penunjukan ini bersifat formal atau sekadar olok-olok untuk menunjukkan kebenciannya terhadap senat, dugaan tersebut sudah mengungkapkan karakter Caligula.
Lebih jauh lagi, Caligula dikatakan telah memerintahkan agar keheningan mutlak dipertahankan di sekitar kandang ketika Incitatus sedang tidur. Suara sekecil apa pun yang dapat mengganggu istirahat hewan tersebut dapat dihukum mati. Tindakan ini tidak hanya mencerminkan kekaguman sang kaisar terhadap kudanya, namun juga rasa takut yang ditanamkan pada rakyatnya sendiri.
Episode dalam kehidupan Caligula ini merupakan cerminan menarik dari masa pemerintahannya: periode yang ditandai dengan keputusan impulsif dan pengabaian terhadap aturan tradisional dan struktur kekuasaan. Oleh karena itu, Incitatus tidak hanya menjadi kuda yang dimanjakan, tetapi juga simbol kegilaan dan hilangnya kontak dengan kenyataan yang menyertai kekuasaan absolut dan tidak terkekang.