Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah dan Kepemimpinan Bangsa Barberies di Afrika Utara

23 Juli 2024   11:06 Diperbarui: 23 Juli 2024   11:14 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi Bangsa Barberies, sumberhttps://www.freepik.com/premium-vector/heracles-chibi-mascot-logo-design_29759776.htm)

Seberapa banyak yang anda ketahui tentang Barberies di Afrika Utara? Tahukah anda bahwa mereka adalah bajak laut dan corsair yang ditakuti dan mendominasi Mediterania selama berabad-abad? Saya akan menceritakan sedikit tentang Barberies kepada anda, simak dan baca sampai selesai!

Dalam sejarah Mediterania yang luas, ada satu kelompok yang menonjol karena keberanian dan misterinya: suku Barbary di Afrika Utara. Para perompak dan prajurit ini, yang sebagian besar berasal dari wilayah pesisir yang sekarang kita kenal sebagai Maroko, Aljazair, Tunisia, dan Libya, merupakan tokoh terkemuka dari abad ke-16 hingga ke-18. Mereka sering kali digambarkan dalam teks-teks Eropa pada masa itu dengan nada ketakutan dan ketertarikan, namun sejarah mereka jauh lebih kaya dan kompleks daripada yang ditunjukkan oleh karikatur sederhana ini.

Suku Barbary sebagian besar merupakan keturunan suku Berber, kelompok etnis asli Afrika Utara, dan keterampilan mereka dalam navigasi dan peperangan maritim tidak ada bandingannya. Mereka tidak hanya ahli dalam menaiki dan menjarah kapal musuh, tetapi mereka juga memainkan peran penting dalam jaringan kekuatan yang kompleks di Mediterania, sering kali bertindak sebagai perantara atau musuh baik kekuatan Eropa maupun Kekaisaran Ottoman, yang berupaya memperluas jangkauannya. pengaruh di wilayah tersebut.

(Ilustrasi Bangsa Barberies, sumber:https://www.freepik.com/premium-vector/coeus-chibi-esport-mascot-logo-design_40264004.htm)
(Ilustrasi Bangsa Barberies, sumber:https://www.freepik.com/premium-vector/coeus-chibi-esport-mascot-logo-design_40264004.htm)

Para corsair Barbary tidak hanya mencari harta karun atau barang di kapal yang mereka tangkap, tetapi juga melihat nilai yang besar dari para tahanan. Para tahanan ini sering kali dibawa ke kota-kota seperti Aljir atau Tunisia, di mana mereka dapat ditebus dengan harga tertentu atau dijual sebagai budak. Fokus pada penangkapan orang ini menciptakan sistem ekonomi yang kompleks yang mencakup pasar budak dan negosiasi diplomatik untuk pembebasan, yang merupakan sumber pendapatan signifikan bagi negara-negara Barbary.

Era Barbary ditandai dengan keterlibatan mereka dalam peperangan privateer, suatu bentuk peperangan laut di mana operator swasta, yang dikenal sebagai privateers, diberi wewenang untuk menyerang kapal dan pantai musuh. Tidak seperti bajak laut, yang beroperasi atas nama mereka sendiri, bajak laut Barbary dilindungi oleh surat merek yang dikeluarkan oleh pemerintah mereka. Hal ini memberi mereka kesan legitimasi dan memungkinkan mereka menarik para pelaut dan petualang dari seluruh dunia Islam.

Corsair Barbary mencapai puncaknya di bawah tokoh legendaris seperti Khair ad-Din, yang dijuluki Barbarossa. Kemampuannya untuk bernavigasi dan memimpin tidak hanya membuatnya menguasai beberapa kota besar di pesisir pantai namun juga mendapatkan rasa hormat dan ketakutan dari musuh-musuhnya. Barbarossa dan penerusnya tidak hanya menghadapi kapal perang Eropa, namun juga melancarkan serangan berani terhadap kota-kota pesisir, menyebabkan ribuan orang Eropa menjadi budak atau tebusan.

(Ilustrasi Bangsa Barberies, sumber:https://www.istockphoto.com/photos/will-rogers)
(Ilustrasi Bangsa Barberies, sumber:https://www.istockphoto.com/photos/will-rogers)

Bentrokan ini tidak hanya memicu pembalasan, tetapi juga menyebabkan beberapa ekspedisi hukuman oleh negara-negara Eropa, terutama Spanyol, Perancis, dan kemudian Amerika Serikat, yang kemudian dikenal sebagai Perang Barbary. Konflik-konflik ini sangat penting dalam menentukan kebijakan angkatan laut dan militer beberapa negara Eropa dan memainkan peran penting dalam pengembangan angkatan laut muda Amerika.

Selain pengaruh militer dan politiknya, suku Berber juga mempengaruhi pertukaran budaya antara Afrika dan Eropa. Melalui perdagangan dan pertukaran tahanan, pengetahuan dan budaya ditransfer. Kerajaan Barbary, meskipun sering dilihat melalui kacamata konflik dalam sejarah Eropa, merupakan pusat pembelajaran dan seni, dengan kota-kota seperti Aljir dan Tunis yang menjadi tuan rumah bagi masjid, madrasah, dan pasar yang berkembang pesat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun