Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keanekaragaman dan Keunikan Suku Maori Selandia Baru

21 Juli 2024   15:06 Diperbarui: 21 Juli 2024   15:08 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Suku Maori, sumber: iStockphoto)

Di Selandia Baru yang terpencil dan mistis, kelompok masyarakat adat telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah dan budaya negara tersebut. Suku Mori, yang terkenal dengan tradisinya yang kaya dan hubungannya yang erat dengan wilayah tersebut, telah menjalin narasi yang terus memikat para sejarawan, antropolog, dan wisatawan yang penasaran. 

Suku Maori tiba di kepulauan Selandia Baru sekitar tahun 1300 M, berasal dari mitos Hawaiki, tanah leluhur di Polinesia. Berlayar dengan kano berlambung ganda yang mengesankan, suku Mori pertama tidak hanya membawa serta barang-barang mereka, tetapi juga pandangan dunia yang kaya akan mitos dan legenda. Setiap gunung, sungai, dan hutan di Selandia Baru mempunyai cerita tersendiri, dan suku Mori adalah penjaga cerita-cerita tersebut.

Marae jantung komunitas Maori, lebih dari sekadar ruang fisik; Ini adalah tempat suci dimana upacara diadakan, perselisihan diselesaikan, dan hubungan antar generasi dijalin. Di marae, seni pidato (whakairo) dan tari (haka) menjadi hidup, mewariskan nilai-nilai dan pengetahuan kepada generasi baru. Haka, khususnya, telah mendapatkan ketenaran global berkat penggunaannya oleh tim rugby nasional, All Blacks, namun maknanya lebih dari sekadar tontonan. Haka adalah ekspresi identitas, seruan keberanian dan penegasan budaya Maori.

(Suku Maori, sumber: iStockphoto)
(Suku Maori, sumber: iStockphoto)

Tato tradisional, yang dikenal sebagai t moko, adalah salah satu praktik budaya yang membedakan suku Mori. Setiap desain unik dan menceritakan kisah pribadi pemakainya, prestasi mereka, garis keturunan mereka dan tempat mereka dalam suku. T moko bukan sekadar hiasan, melainkan peta hidup dari identitas dan pengalaman seseorang. Pada zaman dahulu, proses pembuatan tato yang memakan waktu lama dan menyakitkan, dilakukan dengan alat yang terbuat dari tulang dan tinta alami, menambah unsur ketahanan dan kekuatan bagi pemakainya.

Fakta menarik tentang suku Maori adalah sistem navigasi kuno mereka, yang dikenal sebagai pencarian arah. Dengan memanfaatkan bintang, arus laut, dan burung yang bermigrasi, para navigator Maori dapat melakukan pelayaran mengesankan melintasi Samudra Pasifik yang luas. Pengetahuan ini telah diturunkan dari generasi ke generasi, dan baru-baru ini direvitalisasi melalui inisiatif budaya yang berupaya melestarikan dan menghormati teknik navigasi kuno ini.

(Suku Maori, sumber: iStockphoto)
(Suku Maori, sumber: iStockphoto)

Hubungan suku Maori dengan alam merupakan ciri khas lainnya. Bagi mereka, semua elemen alam dipenuhi mauri, kekuatan hidup yang menghubungkan semua makhluk hidup. Pandangan dunia yang holistik ini telah membuat Mori menjadi aktivis lingkungan yang gigih, mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Selama berabad-abad, suku Maori telah menghadapi banyak tantangan, mulai dari penjajahan Eropa hingga kebijakan asimilasi pada abad ke-19 dan ke-20. Namun, semangat ketahanan dan kemampuan mereka untuk beradaptasi dan melawan telah memungkinkan budaya mereka berkembang di dunia modern. Saat ini, suku Mori sangat terlibat dalam kehidupan politik, budaya, dan sosial di Selandia Baru, berupaya melestarikan tradisi mereka sambil mengupayakan masa depan yang sejahtera bagi komunitas mereka.

Salah satu kisah perlawanan dan adaptasi yang paling simbolis adalah Perjanjian Waitangi, yang ditandatangani pada tahun 1840 antara Kerajaan Inggris dan beberapa suku Maori. Perjanjian ini, yang bertujuan untuk membangun kerangka kerja sama dan perlindungan hak-hak Mori, telah menjadi sumber kontroversi dan perdebatan selama bertahun-tahun. Namun, hal ini juga menjadi titik awal rekonsiliasi dan pembenaran hak-hak masyarakat adat di Selandia Baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun