Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Belajar Kesederhanaan dari Diogenes: Filsuf Sinisme

16 Juli 2024   19:59 Diperbarui: 16 Juli 2024   19:59 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Patung Diogenes, Sumber: iStock)

Warisan Diogenes tidak hanya terletak pada tindakannya yang menantang dan humornya yang jenaka, tetapi juga pada pengaruhnya terhadap filsafat Barat. Melalui kehidupan dan ajarannya, ia mengajukan pertanyaan mendasar tentang hakikat kebahagiaan, nilai norma sosial, dan hakikat manusia yang sebenarnya. Meski beberapa sumber mempertanyakan kebenaran cerita seputar Diogenes, sosoknya tetap menjadi representasi kuat dari semangat kritis dan kemandirian.

Diogenes dari Sinope, dengan pelitanya di tangannya, mencari kebenaran di dunia yang penuh kepura-puraan, tetap menjadi simbol pembangkangan dan keaslian. Filosofi sinismenya, meski sering disalahpahami, mengajak kita untuk merenungkan kehidupan kita sendiri dan apa yang sebenarnya kita hargai. 

Di dunia yang semakin materialistis dan dangkal, sosok Diogenes tetap relevan, mengingatkan kita bahwa kebahagiaan dan kebajikan seringkali ditemukan dalam kesederhanaan dan keaslian, jauh dari hiruk pikuk kekayaan dan kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun