Mohon tunggu...
Nadya Putri
Nadya Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nadz si random people yang selalu ingin belajar hal baru dan memperbaiki diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Inspiratif Kathy Bates: dari Kasir hingga Oscar Gold

14 Juli 2024   21:51 Diperbarui: 14 Juli 2024   22:04 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar Kathy Bates, sumber: iStock)

Kisah Inspiratif Kathy Bates: Dari Kasir hingga Oscar Gold. Kathy Bates, sosok termasyhur di dunia akting, lahir sebagai Kathleen Doyle Bates pada tanggal 28 Juni 1948, di Memphis, Tennessee. Dengan karir yang dianugerahi Academy Award, dua Primetime Emmy Awards, dan dua Golden Globe Awards, perjalanan Bates dari penduduk asli Tennessee menjadi legenda Hollywood adalah bukti bakat dan tekadnya yang luar biasa.

Tumbuh sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, Bates diperkenalkan dengan seni sejak dini. Ayahnya, Langdon Doyle Bates, adalah seorang insinyur mesin, dan ibunya, Bertye Kathleen, memelihara lingkungan rumah yang pada akhirnya akan membantu membentuk jalur kreatifnya. Setelah lulus awal dari sekolah menengah atas, Bates melanjutkan ke Southern Methodist University di mana dia belajar teater, memicu hasrat yang akan menentukan karirnya.

Pada tahun 1970, Bates pindah ke New York City, sebuah keputusan penting yang menentukan panggung karir aktingnya. Hari-hari awalnya diisi dengan peran panggung kecil dan pekerjaan serabutan, termasuk tugas sebagai kasir di Museum of Modern Art. Terlepas dari tantangan dan kenyataan pahit yang dihadapi oleh calon aktor, ketahanan Bates tidak pernah goyah. Dia akhirnya mendapatkan peran pertamanya di layar dalam film "Taking Off" (1971), menandai awal perjalanannya dalam film.

(Gambar Kathy Bates, sumber: iStock)
(Gambar Kathy Bates, sumber: iStock)

Tahun 1980-an merupakan tahun yang penting bagi Bates saat ia mengasah keahliannya baik di panggung maupun di layar. Yang menonjol adalah penampilannya dalam drama pemenang Hadiah Pulitzer 'Malam, Ibu (1983), yang membuatnya mendapatkan nominasi Tony Award. Penampilan panggungnya tidak dapat disangkal, semakin diperkuat dengan Penghargaan Obie untuk perannya dalam "Frankie dan Johnny in the Clair de Lune". Tahun 1990 merupakan titik balik ketika Bates membintangi film horor "Misery", berdasarkan novel Stephen King.

Penggambarannya sebagai karakter mengerikan Annie Wilkes membuatnya memenangkan Academy Award untuk Aktris Terbaik, melambungkannya ke dalam sorotan. Peran ini tidak hanya menunjukkan keserbagunaannya tetapi juga kemampuannya memikat penonton dengan penampilannya yang dinamis.

Sepanjang tahun 1990an dan 2000an, Bates menampilkan penampilan yang mengesankan dalam film-film seperti "Fried Green Tomatoes" (1991), "Dolores Claiborne" (1995), dan "Titanic" (1997) yang ikonik, di mana ia berperan sebagai Molly Brown yang tidak dapat tenggelam.

(Gambar Kathy Bates, sumber: iStock)
(Gambar Kathy Bates, sumber: iStock)

Setiap peran memamerkan kemampuan uniknya untuk menghadirkan kedalaman dan keaslian karakternya, membuatnya mendapatkan nominasi lebih lanjut dan pujian kritis. Pada akhir tahun 2000-an, Bates terus tampil mengesankan dengan perannya dalam "Revolutionary Road" (2008) dan "The Blind Side" (2009). Baru-baru ini, perannya dalam "Midnight in Paris" (2011) dan "Richard Jewell" (2019) terus menambah karirnya yang termasyhur, membuktikan daya tahannya dalam industri yang terus berkembang.

Tak hanya di layar lebar, Bates juga menorehkan kemajuan signifikan di dunia televisi. Dia memenangkan Emmy Awards untuk perannya dalam "Two and a Half Men" (2012) dan "American Horror Story: Coven" (2013), dengan nominasi tambahan untuk perannya dalam "Six Feet Under" (2003) dan "Harry's Law" (2011-2012). Di luar layar, Bates memiliki kehidupan yang ditandai dengan kemenangan dan tantangan pribadi. Dia menikah dengan Tony Campisi selama enam tahun, sebuah hubungan yang diawali dengan masa pacaran yang lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun