Mohon tunggu...
Pena Kecil
Pena Kecil Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Geya

Kumpulan sebuah karya yang dapat menghibur, menginspiratif dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Obrolan Singkat ; Harapan dan Kegagalan

21 Desember 2024   19:00 Diperbarui: 21 Desember 2024   17:18 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis : Nadya Saraswati

Ketika waktu kosong membuat otak menjadi gosong, sekecil apapun yang dilakukan terasa kurang puas karena yang dikerjakan semuanya di luar impian. Matahari yang sejengkal kepala, membuat semua menjadi sempurna, sempurna dalam hal kekalutan dalam sebuah pikiran.

"Ya Tuhan, aku harus bagaimana lagi. Sepertinya apa yang ku lakukan selama ini tidak berpengaruh apa-apa. Semua orang perlahan sudah menaiki tangganya masing-masing. Namun kenapa aku tetap di anak tangga yang sama" kata Salsa dalam hati, dengan tatapan satu arah.

Waktu yang kosong membuat Salsa bosan lalu membuka media sosial yang semakin lama membuat dirinya semakin kesal. Entah sudah berapa lama Ia tidak keluar, sehingga salah satu temannya menyadari dan menanyakan kabar.

"Halo Sa. Lagi di rumah gak? Main yuk, jajan aja kita. Berdua" chat dari Lala.

"Boleh, gue juga lagi males di rumah" balas Salsa.

Tak lama kemudian Lala datang mengendarai sepeda motor. Mereka berdua pun pergi kesalah satu tempat minimart yang diatasnya terdapat tempat untuk nongkrong.

"Sa lo kok gue perhatiin jarang banget main sih. Kalau anak-anak ngumpul gak pernah ikut, malah kalau sekalinya keluar, sendiri terus. Are you okay?" Tanya Lala sambil memegang segelas kopi ditangannya.

"La, gue capek banget. Kayanya cita-cita gue gak bakal kecapai. Jangankan impian, setiap apapun yang gue coba ujung-ujungnya akan gagal. Makanya gue jarang banget main karena gue malu La. Kenapa ya La semua orang mulus-mulus aja jalan hidupnya" kata Salsa.

"Ush jangan ngomong gitu. Semua kehidupan orang itu berbeda-beda Sa. Kenapa harus malu, seharusnya lo bangga dengan apa yang lu punya saat ini" Ucap Lala.

"Bangga??? apa yang gua harus banggain sih La. Jelas-jelas gue gagal, semua harapan keluarga gue dan diri gue sendiri aja sampai saat ini belum tercapai bahkan sekarang umur gue udah semakin bertambah, mau sampai umur berapa lagi La impian gua bisa tercapai" ucap Salsa dengan nada yang menekan.

"Walaupun kegagalan terus datang jangan berhenti berharap ya Sa. Karena harapan dapat menjadikan kita lebih gigih dan berani untuk melewati rintangan. kegagalan yang terbesar itu ketika lo diam, nggak punya harapan dan berhenti berusaha" kata Lala.

"Tapi La, kegagalan itu membuat semua orang kecewa dan hasilnya akan terpuruk lagi" ujar Salsa.

"Memang berharap adalah awal dari rasa kecewa, namun tanpa berharap seolah hidup tak memiliki makna. Jadi jangan berhenti berharap. Teruslah kejar harapan itu walaupun angin kencang datang berhari-hari. Walaupun takdir itu ditangan Tuhan, tetapi jika ada sebuah usaha dalam diri sendiri, maka sebuah impian dan kebahagian akan datang pada waktu yang ditentukan-Nya" kata Lala sambil menepuk pundak Salsa.

"Tetep aja La, gue takut" ucap Salsa dengan nada getar.

"Apa yang lo takutin?" Tanya Lala

"Gue takut gagal lagi La dan ujung-ujungnya kecewa dan nyesel lagi" jawab Salsa.

"Jangan takut Sa. Setiap kali kita mencoba hal yang baru pasti rasa takut itu muncul dan itu suatu hal yang wajar kok. Tapi asal lo tau, sebenarnya rasa takut itu terbentuk oleh diri sendiri. Tenang aja Sa, hasil dari rasa takut itu tidak semuanya buruk. Kalau emang sudah dicoba namun tetap gagal juga, gak apa-apa kalau kecewa dan sedih tapi ingat keesokannya lo harus tersenyum kembali karena sebenarnya apa yang menurut kita baik belum tentu itu yang terbaik menurut Tuhan" kata Lala.

"Makasih ya La, kata-kata lo sangat memotivasi gue" tutur Salsa sambil tersenyum.

"Iya, sama-sama. Eh minggu depan adik gue si Lili ulang tahun dan di rumah mau ngadaiin party. Lo harus dateng pokoknya, oke" kata Lala.

"Oke deh gue pasti dateng" ucap Salsa.

Mereka lanjut mengobrol santai sampai jam sudah menunjukan pukul 9 malam merekapun lekas pulang. Setelah mengantar Salsa pulang, Lala lekas kembali ke rumahnya sedangkan Salsa menuju kamarnya dan langsung istirahat.

Keesokan harinya Salsa kembali semangat, pikirannya kembali normal dan mencoba memikirkan hal-hal yang positif. Salsa banyak belajar dari temannya Lala, dalam menjalani hidup kegagalan itu pasti akan datang dan dengan adanya harapan hidup memiliki tujuan walaupun prosesnya yang terkadang lama namun jika terus berusaha dan bersyukur semua akan indah pada akhirnya.

Kegagalan akan selalu datang selama kehidupan itu berlangsung namun jika kamu masih memilki harapan semua akan seimbang dalam menjalani kehidupan.

Dipatahkan oleh kegagalan dan dibangkitkan oleh harapan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun