Konsep Tumbuh Kembang
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya jumlah atau sel dan tidak dapat kembali ke bentuk semula atau bersifat irrevesibel. Pertumbuhan biasanya dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka dan grafik contohnya seperti tinggi badan. Sedangkan perkembangan ialah proses menuju ketingkat kedewasaan, untuk perkembangan tidak dapat diukur tetapi hanya bisa dinikmati saja contonya seperti emosional.
Terdapat 3 jenis-jenis tumbuh kembang yaitu tumbuh kembang fisik yaitu meliputi perubahan dalam ukuran besar dan fungsi organisme atau individu contohnya perubahan fisik masa remaja. Kedua tumbuh kembang intelektual yaitu berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi dan kemampuan seperti kemampuan berbicara, bermain dan dalam belajar. Jenis tumbuh kembang yang terakhir adalah tumbuh kembang secara emosional seperti kemampuan bayi untuk membentuk ikatan batin, kemampuan berkasih sayang dan kemampuan untuk rangsangan agresif.
Faktor genetik atau keturunan dapat mempengaruhi tumbuh kembang seseorang, pada faktor genetik ini bersifat tetap contohnya seperti ras, rambut, warna mata dan pertumbuhan fisik. Selain genetik, tumbuh kembang juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan atau faktor eksternal, faktor ini dapat mempengaruhi sikap individu.
Tahap Tumbuh Kembang Manusia
Pertumbuhan dan perkembangan manusia dimulai dari masa embrio atau masa dalam kandungan hingga lanjut usia.
1. Tahap Masa Embrio
Pada tahap ini merupakan tahap pekembangan di dalam kandungan. Usia 4 minggu biasanya sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga. Usia 8 minggu sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, sudah mulai tampak tangan, jari tangan, hidung dan kaki. Pada usia 10 minggu sudah terlihat seperti bayi dan kurang lebih ukurannya 6cm dan ukuran akan bertambah sampai 40cm ketika usia 16 minggu selain itu pada usia ini sudah memiliki organ yang lengkap dan ketika usia 40 minggu janin sudah siap dilahirkan.
2. Neounatus atau bayi yang berusia 0 sampai 28 hari
Pada tahap ini perkembangan sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan.
3. Usia Toddler (1-3 tahun)
Pada usia 12 sampai 18 bulan biasanya anak sudah mulai berjaln dan mengeksplor lingkungan, dapat menyusun 2 atau 3 kotak bahkan memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing. Usia 18-24 bulan anak dapat menaiki serta turun tangga, dapat menunjuk mata dan hidung, belajar makan sendiri, menyusun kata dan mulai mengontrol buang air kecil maupun buang air besar. Ketika anak 2-3 tahun, anak mampu menyusun kalimat, belajar melompat dan memanjat dengan kaki, menggambar lingkaran dan anak mulai dapat bertanya atau sudah memiliki rasa ingin tahu dengan keadaan sekitarnya.
4. Pra-Sekolah (3---6 tahun)
Pada usia ini anak sudah mulai dapat berjalan sendiri, bermain dengan anak lain, mampu berhitung dengan jari-jarinya, mendengar dan mengulang hal-hal yang penting. Selain itu pada usia anak usia 6 tahun mereka sudah dapat bermain sepeda, mengetahui kanan dan kiri, bahkan mungkin menentang dan bersikap tidak sopan. Maka dari itu ketika usia ini kita sebagai orang dewasa harus berjaga-jaga atas tindakan yang dilakukan karena dapat ditiru oleh anak.
5. Usia Sekolah (6---12 tahun)
Biasanya ketika usia sekolah perilaku anak dapat dipengaruhi oleh teman serta perkembangan fisik, kognitif dan sosial akan meningkat. Pada usia 6---7 tahun anak sudah mulai bisa membaca dan mengulangi 3 angka mengurut kebelakang. Usia 8---9 tahun anak mampu menggunakan alat-alat seperti palu atau peralatan rumah tangga lainnya, usia ini ketrampilan anak lebih individual. Ketika usia 10---12 tahun kemampuan anak meningkat seperti bisa memasak dan mengaji, pertambahan berat badan cepat tetapi pertambahan tinggi badang lambat.
6. Remaja