Mohon tunggu...
Pena Kecil
Pena Kecil Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Pena Kecil

Seni adalah impian saya dari kecil. Dari sebuah pena sebuah karya lahir. Walaupun impian itu jauh namun dengan menjadikan ini sebuah hobi maka setidaknya diri ini berjalan beriringan dengan impian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kau Khianati Ku

14 November 2024   18:17 Diperbarui: 14 November 2024   20:03 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hari ada seorang pria yang bernama Rezi, dia mempunyai seorang kekasih yang bernama Mila, dia sudah lama berpacaran dengannya.

Di pagi yang cerah Rezi menghubungi pacarnya Mila untuk mengajak makan malam.

"hai... nanti malam kamu ada acara ngak?" tanya Rezi

"ngak emangnya kenapa?" Mila balik bertanya

"nanti malam kita makan malam berdua bisa ? Bisa ya, ayo dong.." ajak Rezi sambil memohon.

"emmm..... kayanya gak bisa deh, mendadak mama minta dianterin ke rumah tante aku, Maaf ya, emm kamu ngak marahkan." ucap Mila berbata-bata.

"OK aku selalu percaya sama kamu kok." kata Rezi dengan perasaan kecewa.

"emm udah ya mamaku mangil nih, bye" Milapun menutup teleponnya.

Setelah menelepon Mila perasaan Rezi tidak enak sekali karena akhir-akhir ini Mila susah sekali di ajak bertemu dan setiap Rezi mengajak Mila jalan, pasti ada saja alasannya.

 "Aku curiga dengannya, tapi.. selama ini keadaannya baik-baik saja dan tidak ada yang disembunyikan olehnya." ucap Rezi dalam hati kecilnya.

Dan sampai malampun Mila tidak ada kabarnya. Esok harinya Rezi datang kerumah Mila namun Ia tidak ada dikediamanya akhirnya Rezi  kembali pulang kerumah. Menjelang sore Mila sama sekali tidak ada kabar. Karena Rezi  bosan di rumah akhirnya Rezi menghubungi temannya yang bernama Kevin.

"vinnn loh ada dimana?" kata Rezi

"gue ada di rumahnya si Sinta, biasa si Aris lagi PDKT" jawab Kevin

"oh emang loh sama siapa ajah?" Rezi kembali bertanya

"Aris sama Boy, emangnya kenapa sih bro?" jawab Kevin balik bertanya.

"engak, eh gue tunggu loh semua di caffe tempat biasa ya! Awas aja kalo sampe lama gue cabut duluan" kata Rezi

"OK bradher, tenang gue sama anak-anak gak bakal ngaret, paling 5 menit kita semua sampe sana." jawab Kevin

"oke gue tunggu" jawab Rezi dan menutup telepon.

"ehh.. udah PDKTnya kita ditunggu nih sama si Rezi" kata Kevin sambil menarik tangan si Aris

"mau kemana sih" tanya Boy

"biasa si Rezi minta kita ketemuan di caffe tempat biasa" jawab Kevin

"ah.. ribet tauan lagi PDKT" Jawab Aris dengan nada mengeluh.

"Sinta kita pamit ya" kata Kevin

"iya nih aku pamit dulu" ucap Aris menatap Sinta

 "iya. hati-hati dijalan." jawab Sinta

Merekapun berangkat menuju caffe. Sesampainya disana ternyata yang telat bukannya Kevin, Aris dan Boy, melainkan Rezi sendiri.

"hayy.. Bradher sorry telat." kata Rezi sambil bersalaman

" ahh lo zi, kalau mau jalan pasti telat mulu." Ujar Aris

"tumben loh suruh kita dateng kesini biasanya kan kalau kesini sama si Mila mulu. Emang si Mila kemana?" tanya Boy

"ngak tau nih dari kemarin ngak ada kabar" jawab Rezi

" lo udah sempet nelepon dia?" tanya si Aris

"udah sih tapi handphone nya gak aktif" jawab Rezi dengan raut wajah sedih.

"jangan-jangan ada cowo lain dan lo lagi diduaiin atau di tigaiin kaya lagunya El kasih yang judulnya KAU TIGAKAN CINTAKU hahahha" ceplos Aris.

"ehh monyong omongan loh tuh di jaga, jangan asal ceplos kasian tuh si Rezi, lagi apa hubungannya sama  El kasih, bagusan juga band gue dari pada dia" Ujar Kevin dengan menyombongkan grup bandnya.

"udah gak usah ribut, tapi.. omongan si Aris ada bener nya juga si" jawab si Rezi

Berapa menit kemudian tiba-tiba apa yang diucapkan Aris benar, Mila datang ke caffe berdua dengan seorang laki-laki, entah siapa lelaki itu namun mereka sangat mesra sekali. Karena Rezi tidak sanggup melihatnya, Rezi pun pergi meninggalkan teman-teman nya.

 Sesampainya dirumah, Rezi ingin memastikan kalau apa yang Ia lihat di caffe tadi bukan Mila dan Rezipun segera menelepon Mila, namun betapa kesalnya Rezi karena teleponnya tidak juga diangkat oleh Mila.

Malam ini awan sangat mendung tidak ada bintang-bintang dilangit, Rezipun semakin penasaran siapa lelaki yang berdua dengan Mila tadi. Beberapa jam kemudian akhirnya Mila telepon juga dan Rezi mengkat teleponnya dengan cepat.

"hy.. sayang kamu sehatkan maaf ya udah lama aku tidak memberi kamu kabar, soalnya handphone ku lagi disita sama mama. Tapi kamu sehat kan?" kata Mila.

"aku ngak apa-apa kok, aku cuma mau tanya sama kamu, tadi siang kamu jalan sama siapa." Rezi bertanya dengan menahan emosinya.

"emm... tadi aku jalan sama.... saudaraku..... ya ya saudaraku" jawab Mila berbata-bata.

"ohh saudara kamu kira aku siapa, kamu baik kan?" jawab Rezi dengan lega.

"baik.. kok" jawab Mila.

"besok kamu ada acara ngak? Kalau kamu gak kemana-mana, kita main yuk" tanya Rezi

"besok aku pergi, temenin mama bertemu Omku. Maaf ya aku ngak bisa jalan lagi sama kamu, tapi kapan-kapan kita jalan ya.." jawab Mila kembali bebata-bata

"oh gitu yaudah gak apa-apa, yang penting kamu jangan sampai main di belakangku ya" kata Rezi

"iya, kamukan cowo yang baik ngapaiin lagi aku cari cowo lain, udah ya aku mau bobo. I LOVE YOU"

"iyah LOVE YOU TO" Rezi menutup telepon

Walaupun kembali galau karena tidak bisa bertemu Mila, namun Rezi merasa lega sekali karena pria yang bersama Mila hanya sebatas saudara. Namun keesokan paginya, ketika Rezi sedang lari pagi Ia melihat dengan matanya sendiri kalau Mila bersama pria dan sepertinya pria itu bukan pria yang kemarin.

"siapa pria itunya" kata hati Rezi.

Rezi langsung menghampirinya namun beberapa langkah Ia berjalan, mereka sudah naik mobil dan Rezipun langsung pulang ke rumah dengan pikiran yang banyak pertanyaan. Setelah selesai mandi Rezi masih kepikiran dengan kejadian tadi

"siapa lagi pria yang berdua dengan Mila" kata hati Rezi.

Malam itupun hujan turun sangat deras, hatinya masih dikejar-kejar dengan penasaran, Rezipun langsung menghubungi Mila, namun lagi-lagi Mila tidak mengangkat panggilan dari Rezi. Tanpa rasa menyerah tiga puluh menit kemudian Rezipun kembali menghubungi Mila kembali dan akhirnya panggilan Rezi diangkat juga oleh Mila.

"sayang aku ingin tanya lagi, siapa cowo yang bersama kamu tadi pagi?" tanya rezi dengan suara keras.

"ta..di hanya temen kok, emangnya kenapa?" jawab Mila

"tapi kenapa kamu mesra sekali" bantah Rezi

"apa-apaan sih kamu ngomongnya gak jelas gitu, udah-udah aku mau tidur BYE sayang." jawab Mila mengalihkan pembicaraanya dan menutup telepon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun