Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan. Sampah plastik yang dibuang ke sungai atau lautan, misalnya, dapat menyebabkan pencemaran air dan membahayakan kehidupan laut. Sampah organik yang membusuk juga dapat menghasilkan gas beracun seperti metana, yang berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim.
Sampah yang terbuang di habitat alami dapat mengganggu ekosistem dan mengancam keberlanjutan kehidupan liar. Hewan dapat terperangkap atau memakan sampah yang tidak sesuai dengan diet mereka, yang dapat menyebabkan kematian atau gangguan kesehatan. Selain itu, sampah juga dapat menghancurkan ekosistem terestrial dan akuatik, merusak keanekaragaman hayati.
Oleh karena itu pada Jumat (27/01/2023). penerima biasiswa andi sumangerukka (BE-ASR) melakukan bersih bersih sampah yang tempatnya di depan RSUD kota kendari atau yang kerap disebut bat-bat ,
Sekretaris eksekutif Be-ASR, Rajes Aditya mengatakan,mengatakan aksi bersih- bersih ini sebagai wujud mengkampanyekan ASR bahwa kepeduliannya terhadap pendidikan dan lingkungan hidup masyarakat Sultra.
Dia juga menyebut, aksi bersih-bersih itu dilakukan sebagai langkah untuk turut mengkampanyekan akan pentingnya kebersihan lingkungan dan agar masyarakat sadar tidak membuang sampah sembarangan lagi, karena itu akan mencemari lingkungan.
"Sehingga pada penyerahan beasiswa untuk tahap ini kami rangkaikan dengan kegiatan bersih-bersih lingkungan yang melibatkan 427 orang mahasiswa penerima," ucap dia.
Dia menambahkan, bahwa program Beasiswa ini merupakan wujud kepedulian Bapak Andi Sumangerukka terhadap kemajuan pendidikan di Sultra.
"Olehnya itu, beasiswa ini diharapkan mampu untuk ikut memberi dampak dan ikut berkontribusi terhadap pendidikan Sultra," ungkapnya.
salah satu perwakilan penerima Be-ASR Muh. Alkadri menyampaikan terimakasih kepada bapak Andi Sumangerukka karena telah memfasilitasi aksi bersih-bersih tersebut, serta dia sangat bersyukur karena telah mendapatkan beasiswa dan dapat berkontribusi dalam kebersihan lingkungan