Mohon tunggu...
Nadya NovianiAulia
Nadya NovianiAulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Suka membaca artikel tentang demokrasi dan unjuk rasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Kesehatan Masyarakat Dunia dan Indonesia

10 September 2024   22:34 Diperbarui: 10 September 2024   22:35 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

SEJARAH KESEHATAN MASYARAKAT DUNIA DAN INDONESIA

NADYA NOVIANI AULIA/191241023

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Salah satu tonggak awal kesadaran kesehatan masyarakat dunia adalah munculnya teori miasma pada abad ke-19, yang menganggap penyakit disebabkan oleh udara kotor. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, vaksinasi untuk cacar dikembangkan oleh Edward Jenner sebagai upaya pengendalian penyakit menular. Setelah itu, penemuan antibiotik seperti penisilin oleh Alexander Fleming pada 1928 secara drastis mengubah pengelolaan infeksi bakteri. Dari  kasus tersebut dapat terlihat bahwa penindakan masalah kesehatan tidak hanya dilihat sebagi fenomena biologis, tetapi juga fenomena sosial yang kompleks.

Sebelum abad ke-19, pada tahun 1842,  Chidwick mengamati bahwa banyak anak (mortality rate) dan para keluarga pekerja yang bertransmigrasi dalam urbanisasi di daerah industri di Inggris yang meninggal karena kondisi sanitasi yang jelek. Kemudian Chidwick mendalami permasalahan kesehatan dan dikaitkan dengan kondisi lingkungan, sehingga ia dikenal sebagai perintis public health (epidemiologi lingkungan). Setelah Perang Dunia II, didirikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 1948. WHO berperan dalam koordinasi upaya internasional untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk eradikasi cacar dan penanganan epidemi seperti HIV/AIDS dan malaria. Pada tanggal 6-12 September 1978 di Alma Ata (dulu USSR) diadakan konferensi “joint” yang mengahasilkan kesepakatan bersama yang dituangkan dalam deklarasi Alma Ata tentang “Primary Health Care” dalam pencapaian “Health for all by the year 2000”.

Sejarah kesehatan Masyarakat di Indonesia dimulai pada masa kolonial yang sistem kesehatannya sangat terfokus pada pengobatan penyakit menular seperti malaria dan tuberculosis sehingga kurang menaruh perhatian terhadap kesehatan masyarakat. Fasilitas kesehatannya memiliki akses terbatas bagi penduduk pribumi. Munculnya wabah-wabah pada tahun 1922 wabah pes dan lepra , 1927 wabah kolera dan tahun 1948 wabah cacar di Indonesia sehingga mulai dilakukan penyemprotan massal dan penyuluhan kesehatan. Tahun 1925, perbaikan sanitasi mulai dilakukan dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian. Tahun 1941 dilakukan kembali vaksinasi massal, terutama untuk pemberantasan penyakit kolera dan cacar. Pasca kemerdekaan, selama periode revolusi fisik hingga tahun 1948-1949, penanganan kesehatan masyarakat di Indonesia berhenti sama sekali disebabkan pemerintahan berfokus pada penanganan invasi Belanda. Tahun 1950, Indonesia mulai bergabung dengan organisasi kesehatan dunia, yaitu WHO dan UNICEF sehingga perkembangan usaha kesehatan masyarakat di Indonesia mulai mengalami peningkatan kembali dan dengan berbagai dukungan serta bantuan sektor swasta dan pemerintah. Diluncurkan berbagai program untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan, termasuk program imunisasi massal dan eradikasi penyakit menular.

Pada 1960-an, di Solo dan Banjarnegara, Jawa Tengah, tercipta kegiatan kesehatan berbasis masyarakat, antara lain dana sehat, pos obat desa, arisan rumah sehat, dan jamban keluarga. Kegiatan oleh tokoh masyarakat setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan. Dari kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat tersebut muncullah istilah “Kader Kesehatan” sebaga tenaga inti dari pelayanan kesehatan yang bermotto “dari, oleh, dan untuk Masyarakat. Reformasi kesehatan di Indonesia semakin ditingkatkan dengan peluncuran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 2014, yang bertujuan untuk memberikan perlindungan kesehatan universal bagi seluruh penduduk.

Sejarah kesehatan masyarakat dunia dan Indonesia menunjukkan perjalanan panjang dari pengobatan tradisional menuju sistem kesehatan modern yang lebih terorganisir di tingkat global, perkembangan vaksinasi, antibiotik, dan organisasi internasional telah memainkan peran kunci dalam pengendalian penyakit. Di Indonesia, pembangunan sistem kesehatan pascakemerdekaan, termasuk program imunisasi dan JKN, mencerminkan upaya besar untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

KATA KUNCI : Kesehatan, Masyarakat, Malaria

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun