Money politic atau juga dikenal sebagai politik uang adalah praktik mempengaruhi keputusan atau perilaku orang lain dengan menggunakan imbalan materi, seperti uang atau barang. Dalam konteks politik, ini dapat berupa tindakan jual beli suara pada proses pemilihan umum, kekuasaan, atau lainnya. Money politic dapat dilakukan oleh aktor politik, seperti partai politik, kandidat, atau individu, untuk mempengaruhi keputusan pemilih dan memenangkan suara dalam pemilihan umum.Â
Money politic adalah praktik yang merusak integritas dan kualitas demokrasi kita. Masalah ini selalu muncul ketika pemilihan umum yang dapat mengancam proses demokratisasi yang seharusnya adil dan jujur. Banyak pemilih yang terjebak dalam jebakan politik uang, yang ironisnya sering kali datang dari ketidakpahaman atau kebutuhan ekonomi sesaat. Â Hal Ini menunjukkan bahwa perlu adanya upaya konkrit untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya politik uang. Politik uang tidak hanya merusak proses demokrasi, tetapi juga mengakibatkan terpilihnya pemimpin yang tidak kompeten dan tidak bertanggung jawab. Pemimpin yang terpilih melalui politik uang cenderung lebih mementingkan pengembalian modal kampanye daripada kesejahteraan rakyat. Mereka lebih fokus pada bagaimana memperkaya diri dan kroninya daripada memperjuangkan kepentingan publik. Hal ini terlihat dari banyaknya kasus korupsi yang melibatkan pejabat yang terpilih melalui praktik politik uang.
Untuk melawan politik uang, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan agar mereka dapat memahami dan menyadari dampak buruk dari politik uang. Tak hanya itu, perlu juga meningkatkan sosialisasi yang intensif mengenai pentingnya memilih calon berdasarkan program kerja dan integritasnya, bukan atas dasar uang yang diterimanya. Selain itu, partisipasi aktif dalam pengawasan pemilu juga sangat penting untuk dilakukan, sehingga masyarakat harus berani melaporkan praktik politik uang yang mereka temui kepada pihak berwenang. Kerja sama antara Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan masyarakat sangat diperlukan untuk memberantas praktik ini.
Pada akhirnya, penolakan terhadap politik uang adalah langkah penting menuju demokrasi yang lebih baik dan sehat. Dengan menolak politik uang, kita memilih pemimpin yang benar-benar kompeten dan bertanggung jawab. Mari kita wujudkan pemilu yang bersih dan jujur demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Pemilu adalah momen penting dalam menentukan arah bangsa, dan hanya dengan menolak politik uang kita bisa memastikan bahwa arah itu adalah arah yang benar. Bersama-sama, kita bisa membuat perubahan dan mewujudkan demokrasi sejati di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H