Tahun politik 2024 di Indonesia menandai Pemilihan Umum (Pemilu), termasuk pemilihan presiden. Generasi Zilenial atau biasa disebut dengan Gen Z ini kemungkinan besar akan menjadi pemilih pertama atau bahkan tidak sedikit yang menjadi pemilih kedua pada pemilu 2024, Gen Z menjadi sasaran utama oleh para calon presiden dan wakil presiden. Yang dimana mereka memiliki kepentingan unik dalam memilih kandidatnya.
Perlu untuk diingat bahwa Gen Z bukan sekadar alat untuk meraih kemenangan, kebanyakan pemilih muda peduli terhadap isu-isu sosial, kritis terhadap isu-isu sosial, dan politik secara ideologis. Oleh karena itu, para kandidat perlu berhati-hati dalam melakukan manuver politik  dan fokus pada isu-isu yang berdampak pada generasi muda, seperti isu sosial dan lingkungan hidup.
Dilihat dari hasil survey menurut Poltracking Indonesia, LSI, dan Indikator Politik ada dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang mengarahkan kampanye dikhususkan untuk Gen Z yaitu  pasangan calon Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD. Pasangan Prabowo - Gibran menjadi favorit di kalangan milenial dan Gen Z.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berdasarkan nomor urutnya yaitu sebagai berikut :
1. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin)
2. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
3. Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Diadakannya debat Capres yang pertama menjadi topik hangat perbincangan masyarakat Indonesia, termasuk Gen Z. Pendukung Prabowo - Gibran dan Anies - Muhaimin masing-masing mengungkapkan kekecewaannya pada Selasa, 12 Desember 2023 kemarin. Tetapi, belum ada informasi konkrit pendukung Prabowo dan Gibran kecewa dengan perdebatan tersebut. Dan tidak sedikit yang mengungkapkan bahwa dirinya berpindah dalam memilih kandidat capres, dari yang awalnya Prabowo -- Gibran menjadi Anies -- Muhaimin.
Jika dilihat dari informasi media sosial, permasalahan tersebut dikarenakan dalam debat capres kemarin, Anies -- Muhaimin lebih unggul dalam menjawab isu perdebatan dibandingkan dengan pasangan calon Prabowo -- Gibran dan Ganjar -- Mahfud MD. Dan  dalam sesi debat kemarin, calon presiden nomor urut satu Anies -- Muhaimin dikatakan terlihat tampil dengan rasa tenang, kompeten, dan jujur dalam menyampaikan visi - misi gagasannya. Hal ini dapat dikatakan karena tercermin dalam ekspresi wajah dan gerak tubuhnya. Berbeda dengan pasangan calon Anies - Muhaimin, calon presiden nomor dua yaitu Prabowo - Gibran tampak tak mampu mengendalikan emosi dan mudah terbawa suasana. Hal ini mendapat kecaman keras, sebagian besar datang dari Gen Z. Setelah berdiskusi kata "emosi" melalui media sosial X menjadi trending. Selain pasangan calon Anies - Muhaimi, pasangan calon Ganjar -- Mahfud MD juga dapat dikatakan tampil dengan tenang saat memberikan jawaban atau pertanyaan.
Sesi debat yang disajikan oleh KPU kali ini membuat masyarakat lebih tahu akan pilihan hati mereka, banyak juga argumen dari masyarakat yang mengatakan mereka masih abu -- abu atau biasa disebut Swing Voters, dikarenakan pesta demokrasi yang digelar di Indonesia hanyalah pesta saja, terbukti dengan banyak janji yang tidak dapat direalisasikan oleh para paslon sebelum-sebelumnya.
Penyerangan pribadi pun turut menjadi bagian hangat diperdebatan kali ini, khususnya pasangan Anies -- Cak Imin dan Prabowo - Gibran, Anies mengatakan bahwa Prabowo mempunyai dosa masa lalu yang membuatnya terkesan tidak pantas untuk menjadi kepala negara. Anies lalu di ingatkan oleh prabowo dengan ucapan "Mas Anies, Mas Anies" Prabowo mengungkapkan apakah Anies lupa saat menjadi Gubernur DKI Jakarta 2018 yang lalu siapa orang yang mengusungnya. Menurutnya, Anies seharusnya tidak mengeluarkan opini penyerangan terhadap Prabowo karena bagaimanapun jika tidak ada Prabowo di tahun 2018 mungkin dia tidak akan menjalani tongkat estafet kekuasaan yang berasal dari Gubernur lalu jadi Capres saat ini.