Berdasarkan data yang didapatkan oleh Kelompok 126 dari Puskesmas Wonokromo, prevalensi stunting di Kelurahan Wonokromo dikategorikan cukup rendah. Namun, untuk melakukan upaya pencegahan meningkatnya angka stunting di masa yang akan datang maka diperlukan edukasi dan pengetahuan terkait gizi ibu hamil dan balita, asupan nutrisi sehari-hari, dan pola asuh anak yang baik dan tepat. Oleh karena itu, program  KKN Belajar Komunitas Tematik Kampung Emas Madani 2.0 menjalankan 3 program unggulan untuk melakukan upaya pencegahan stunting tersebut.
Program KKN Kampung Emas Madani 2.0 ini menjalankan 3 program unggulan yaitu LADUNI (Layanan Terpadu Pranikah), SBCC-BESTIEZ (Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi), dan FORMULA PANGAN BERIMAN (Fomulasi Pangan lokal Seimbang, Beragam, berbasis hewani). Pada program Laduni mahasiswa melakukan wawancara pada ibu hamil dan catin, memonitoring kepatuhan minum suplemen Multiple Micronutrients (MMN), dan mengadakan edukasi di Puskesmas Wonokromo.Â
Pelaksanaan program SBCC-BESTIEZ dilakukan dengan memberikan Materi terkait SBCC-Bestiez pada saat pelaksanaan kegiatan pelatihan ToT TPK dan KSH di Puskesmas Wonokromo yang berisi tentang gizi ibu hamil dan calon pengantin serta manajemen kesehatan mental ibu dan juga saat pendampingan kepada konselor dalam melakukan edukasi untuk Ibu Hamil dan Calon Pengantin melalui media kreatif.Â
Sedangkan untuk pelaksanaan program Formula Pangan Beriman, mahasiswa melakukan survei pasar untuk menentukan bahan protein hewani yang sering dikonsumsi di Kelurahan Wonokromo dengan harga yang ekonomis. Setelah menemukan bahan protein hewani, mahasiswa mengembangkan serta melakukan modifikasi menu atau formula makanan untuk program DASHAT (Dapur Sehat) yaitu berupa menu "Dimsum Ayam Sayur".
Dalam melaksanakan edukasi pada calon pengantin dan ibu hamil juga dilakukan bersamaan dengan pengisian lembar evaluasi pre-test dan post test yang menggunakan metode KAP (Knowledge, Attitude, Practice). Metode ini digunakan dengan tujuan untuk mengukur pemahaman responden terkait suatu hal, sikap responden dalam merasakan keadaan tertentu dan perilaku responden dalam menanggapi sebuah kasus melalui tindakan yang dilakukan.
Selain melaksanakan 3 program unggulan, mahasiswa juga melakukan dokumentasi pada kegiatan pemberian makan bayi dan anak yang mengalami pre-stunting, ikut berpartisipasi dalam kelas calon pengantin, melakukan diseminasi awal dan akhir di Puskesmas Wonokromo, dan melakukan hasil analisis situasi secara keseluruhan terkait kesehatan mental, pengetahuan gizi, pola asuh, masalah alat kontrasepsi KB, dan konsumsi suplemen pada ibu hamil, calon pengantin, dan balita pre-stunting di Kelurahan Wonokromo.
Pelaksanaan kegiatan KKN Kampung Emas 2.0 ini sangat memberikan manfaat bagi mahasiswa Universitas Airlangga. Mahasiswa Universitas Airlangga dapat secara langsung belajar bersama komunitas dengan KSH (Kader Surabaya Hebat), ahli gizi puskesmas, bidan puskesmas, dan para ibu hamil, calon pengantin, dan ibu balita di Kelurahan Wonokromo terkait percepatan penurunan stunting serta kegiatan ini diharapkan dapat membantu seluruh kelurahan di Kota Surabaya termasuk Kelurahan Wonokromo dalam percepatan penurunan angka stunting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H