Mohon tunggu...
Nadiyatul Kholifah
Nadiyatul Kholifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

semangat pejuang gelar!!!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konsep, Model, dan Metode dalam Evaluasi Pembelajaran

4 Juni 2024   20:39 Diperbarui: 4 Juni 2024   21:05 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

A. Konsep Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran adalah tahapan penting Mendapatkan data dan informasi yang diperlukan melibatkan proses pengumpulan dan pengambilan informasi yang relevan menilai bagaimana dan sejauh mana pelaksanaan pembelajaran telah berlangsung. Melalui proses ini, kita dapat melakukan penilaian serta perbaikan yang diperlukan guna mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Peran evaluasi pembelajaran sangat strategis dalam keseluruhan proses pembelajaran karena membantu dalam mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dari sistem pembelajaran itu sendiri. Berikut adalah beberapa konsep yang terkait dengan evaluasi pembelajaran.

  • Pengertian evaluasi pembelajaran 

Banyak orang sering mengasumsikan bahwa evaluasi pembelajaran adalah sama dengan ujian, tetapi sebenarnya keduanya memiliki makna yang berbeda. Meskipun ujian, seperti tes harian atau ujian akhir semester, merupakan bagian dari evaluasi pembelajaran, namun mereka tidak sepenuhnya mencakup semua aspek yang tercakup dalam evaluasi pembelajaran, terutama dalam konteks penerapan kurikulum 2013. Evaluasi pembelajaran tidak hanya menilai hasil belajar, tetapi juga mempertimbangkan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik selama proses pembelajaran. Penggunaan istilah-istilah seperti tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi seringkali disalahpahami dan disalahgunakan dalam praktik evaluasi. Meskipun konsep-konsep tersebut saling terhubung, namun terdapat perbedaan yang jelas di antara keduanya.

Secara keseluruhan, evaluasi mengacu pada penilaian terhadap mutu suatu entitas. Lebih lanjut, evaluasi dapat diartikan sebagai proses yang meliputi perencanaan, pengumpulan, dan penyediaan informasi yang diperlukan untuk memilih di antara berbagai alternatif keputusan. Artinya, evaluasi merupakan pendekatan terstruktur untuk menilai sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pengajaran. Ada dua jenis evaluasi yang berbeda berdasarkan tujuannya: evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif bertujuan untuk mendapatkan umpan balik yang dapat meningkatkan program, sedangkan evaluasi sumatif bertujuan untuk mengevaluasi manfaat program dan membuat keputusan.

Penilaian, atau "Assessment" dalam bahasa Inggris, merujuk pada langkah evaluasi suatu entitas. Evaluasi ini terjadi dengan membuat keputusan terhadap suatu objek berdasarkan standar tertentu, yang mungkin mencakup kualitas, kesehatan, kecerdasan, tingkat, dan sebagainya. Proses penilaian adalah serangkaian tindakan teratur dan berkesinambungan yang mengumpulkan informasi mengenai kemajuan belajar peserta didik, dengan tujuan membuat keputusan yang sesuai dengan kriteria dan pertimbangan tertentu. Keputusan tersebut bisa berupa penilaian kinerja siswa, evaluasi kurikulum dan program, atau kebijakan pendidikan. 

Pengukuran adalah langkah dalam menetapkan nilai terhadap suatu besaran, dimensi, atau kapasitas, umumnya dengan merujuk pada standar atau unit pengukuran yang spesifik. Pengukuran tidak hanya berlaku untuk hal-hal yang dapat diukur secara kuantitatif secara fisik, tetapi juga bisa meliputi aspek-aspek yang lebih abstrak, seperti tingkat ketidakpastian atau keyakinan konsumen. Konsep pengukuran melibatkan proses pengumpulan data melalui observasi empiris untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks pendidikan, pendidik mengevaluasi pencapaian peserta didik dengan mengamati berbagai aktivitas mereka, memantau kinerja, mendengarkan apa yang mereka sampaikan, serta menggunakan indra seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan. 

Pembelajaran, dalam kerangka yang luas, menggambarkan proses dalam organisme hidup yang menghasilkan perubahan dalam kapasitasnya yang bersifat permanen, yang tidak hanya dipicu oleh faktor seperti penuaan atau kematangan biologis. Ide ini berlaku untuk semua makhluk yang memiliki kemampuan untuk berkembang dan beradaptasi dengan lingkungannya. Proses adaptasi ini melibatkan pembelajaran, di mana makhluk hidup mengembangkan kemampuan untuk merespons kebutuhan tertentu secara otomatis. Sebagai contoh, bernapas secara otomatis adalah bentuk pembelajaran, dan ketika suhu tubuh mengalami perubahan yang ekstrem, tubuh secara otomatis akan mengeluarkan keringat atau menggigil untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. Dengan demikian, pembelajaran adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Semua makhluk hidup mengalami proses pembelajaran ini, dan jika proses belajar terhenti, maka kemampuan mereka akan mundur. Hal ini juga berlaku untuk manusia.

Istilah pembelajaran sering dipakai bergantian dengan istilah pengajaran. Kedua istilah ini kadang memiliki makna berbeda dan kadang dianggap serupa. Pengajaran biasanya mengacu pada interaksi antara guru dan murid dalam setting kelas formal. Sementara itu, pembelajaran mencakup kegiatan belajar mengajar yang tidak selalu memerlukan kehadiran fisik guru. Oleh karena itu, cakupan pengajaran lebih sempit dibandingkan pembelajaran. Tetapi, ada yang berpendapat bahwa pengajaran dan pembelajaran pada intinya serupa, yaitu proses interaksi antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Evaluasi pembelajaran merupakan langkah penilaian terhadap keberhasilan kegiatan pembelajaran melalui pengamatan atau pengukuran. Tujuannya adalah untuk menilai efektivitas proses pembelajaran yang telah terjadi. Seluruh pihak yang terlibat, bukan hanya guru, tetapi juga siswa, terlibat dalam proses ini. Dari hasil evaluasi tersebut, guru dapat mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan mengidentifikasi kendala yang dihadapi siswa selama pembelajaran. Informasi ini kemudian menjadi dasar untuk meningkatkan dan mengembangkan program pembelajaran.

Penilaian pembelajaran memiliki peran sentral dalam proses evaluasi di dalam kelas atau dalam konteks belajar-mengajar. Ini melibatkan evaluasi yang dilakukan oleh guru saat menyampaikan materi kepada siswa. Bagi guru, penilaian pembelajaran adalah bagian krusial dalam proses pengajaran karena melalui penilaian ini, guru memperoleh pemahaman tentang pencapaian hasil belajar siswa. Penilaian juga memberikan informasi kepada guru tentang efektivitas materi yang diajarkan serta kemampuan siswa dalam memahaminya. Oleh karena itu, penilaian pembelajaran bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana keberhasilan pembelajaran yang telah dicapai oleh siswa dan guru, sehingga penyesuaian yang diperlukan dapat dilakukan untuk meningkatkan konsep pembelajaran atau pengajaran yang lebih efektif dan efisien. Tujuannya adalah mencapai hasil pembelajaran yang optimal dan secara tidak langsung, mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan.

Oleh karena itu, evaluasi pembelajaran merupakan proses penilaian yang dilakukan oleh pendidik terhadap kemajuan peserta didik dalam rentang waktu tertentu.

  • Tujuan Evaluasi Pembelajaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun