Bullying merupakan kasus yang mengerikan di Indonesia dan terjadi dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Menurut hasil riset Programme for International Students Assessment Indonesia menjadi peringkat kelima yang paling banyak mengalami perundungan sebanyak 41,1% (Ramadhanti & Hidayat, 2022).Â
Pada saat ini marak kasus bullying salah satunya yang lagi trending adalah peserta didik Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Bullying adalah ketika seseorang yang melakukan suatu hal yang membuat orang lain merasa tersakiti dan tidak nyaman (Sukmawati et al., 2021).Â
Terdapat tiga jenis bullying yaitu kekerasan verbal seperti menghina, mengucapkan kata yang dapat. berpotensi menyakiti hati dan mengancam, yang kedua adalah kekerasan fisik seperti menendang, memukul bahkan hingga menganiaya seseorang, dan yang terakhir  kekerasan sosial yang dimaksud dengan kekerasan sosial adalah menyebarkan berita hoax atau tidak benar tentang korban yang bisa sangat merugikan seseorang (Setiani et al., 2024).
Dampak Terhadap Kesehatan Mental
Dampak dari bullying sendiri terhadap kesehatan mental korban ini sangat serius. Korban yang mengalami bullying kemungkinan besar menderita masalah psikologi seperti merasa cemas, depresi, mengurung diri, rendah diri, gangguan tidur bahkan ada beberapa sampai mencoba melakukan bunuh diri (Yulianti et al., 2024). Korban dari bullying biasanya akan menyembunyikan fakta dan berbohong, oleh karena itu orang disekitar korban harus jeli melihat perubahan tingkah laku korban contohnya seperti korban tidak memiliki teman, munculnya luka di bagian tubuhnya (Tobing, Jessica & Lestari, 2021).
Cara Menangani Dampak BullyingÂ
Cara mengatasi agar korban tidak mengalami dampak dari bullying adalah cobalah untuk mengajak korban berbicara secara empat mata. Dimulai dengan obrolan secara halus agar korban dapat mengungkapkan isi hatinya. Beritahu bahwa mereka tidak pantas mendapatkan perilaku seperti itu, dan beritahu bahwa anda akan selalu ada untuk mereka.Â
Ada berbagai macam cara untuk mengatasi salah satunya mengoptimalkan layanan konseling dapat membantu mengatasi dampak dari bullying (Tobing, Jessica & Lestari, 2021).Â
Menurut (Sukmawati et al., 2021) sendiri cara menangani dan mencegah bullying dapat dilakukan dengan cara menyadari dan mengenali masalah yang ada, menyusun program intervesi, menciptakan adanya empati, kasih saying dan kebaikan bagi orang sekitar. Selain itu juga komunikasi dalam lingup orang terdekat yaitu keluarga yang memiliki peran yang sangat besar untuk mencegah dan menangani perbuatan bullying.
KesimpulanÂ
Dampak bullying terhadap kesehatan mental korban adalah merasa cemas, depresi, stress  dan mengurung diri. Maka diperlukan cara solusi menangani dampak dari bullying dengan cara memulai obrolan secara halus dengan korban bullying agar mereka dapat mengungkapan isi hatinya tanpa takut dan malu.