Mohon tunggu...
Nadiya Laila
Nadiya Laila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Keep the same heart and goal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Asal-Usul Goa Lawa Purbalingga yang Sering Dikenal dengan Golaga

1 Oktober 2023   23:49 Diperbarui: 1 Oktober 2023   23:55 2203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Goa Lawa berasal dari kata" lawa" yang memiliki makna kelelawar yang terletak di Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja. Goa lawa di Purbalingga ini tidak semacam goa pada biasanya yang dibuat dari batuan kapur. Goa ini tercipta sebab dari aliran sungai lava ataupun aliran lava yang keluar dari kepundan Gunung Slamet purba. Lava tersebut hadapi proses pembekuan yang memakan waktu lumayan lama sampai kesimpulannya terbentuklah Goa Lawa yang saat ini dijadikan destinasi wisata. Dengan kata lain, Goa Lawa tercipta akibat hasil endapan lava serta batu gamping bernama Goa Lawa.

Golagapun dipadati dengan ornamen natural yang berbentuk batuan goa, aliran air dasar tanah yang begitu memesona, atmosfer di dalam goa yang begitu sejuk serta dingin serta hiasan lampu warna- warni yang menaikkan keelokan tertentu. Saat ini luas Goa Lawa Purbalingga diperkirakan mencapai 5 km dengan panjang 1, 5 Kilometer. Sehingga memerlukan waktu kurang lebih 15 menit buat dapat menjelajahi segala zona di dalam Goa Lawa.

Goa Lawa Purbalingga ini, mempunyai sejarah ataupun legenda Islam kuno yang belum banyak orang ketahui. Sejarah Goa Lawa Purbalingga sendiri berkaitan dengan proses penyebaran agama Islam. Dimana goa lawa ini jadi tempat persembunyian 2 orang yang waktu itu ialah seseorang penyebar agama Islam. 2 orang tersebut merupakan Ahmad serta Mohammad, pada dikala itu dikisahkan kalau keduanya lagi dicari oleh Senopati Majapahit yang bermana Ki Sutaraga. 

Tetapi mereka berdua bersembunyi di dalam Goa Lawa sepanjang sebagian hari, akhirnya keluar darisana.  Dikala Ahmad serta Mohammad keluar dari Goa Lawa, mereka berjumpa dengan Ki Sutaraga. Tetapi pada dikala itu, Ki Sutaraga belum sempat berjumpa dengan Ahmad serta Mohammad. Dikala mereka berdua keluar, Ki Sutaraga tidak mengidentifikasi mereka. Sampai akhirnya Ki Sutaraga ditipu oleh Ahmad serta Mohammad, mereka berdua berkata jika Ahmad serta Mohammad sudah mati dimakan harimau. Ki Sutaraga dengan gampangnya mempercayai apa yang mereka berdua katakan.

Di dalam Golaga sendiri terdapat 14 goa, yang bisa dikunjungi dan ada juga yang tidak bisa dikunjungi. 14 goa tersebut adalah Goa Batu Keris, Goa Ratu Ayu, Goa Batu Semar, Goa Waringin Seto, Goa Pos, Goa Lorong Panembahan, Goa Naga, Goa Cepet, Goa Langgar, Goa Angin, Goa Musium Bau, Goa Dada Lawa, Goa Rahayu dan terakhir Goa Danau.

Pengunjung Golaga sangat banyak apalagi pada saat libur lebaran. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga mencatat, sejak Minggu, 23 April 2023, jumlah kunjungan wisatawan naik. Pada hari Senin, 24 April 2023 pengunjung Golaga mencapai 2.506 wisatawan. Tidak hanya dari warga lokal saja namun dari luar kota bahkan dari Korea.

"Cuaca yang sejuk, Goa yang sangat cantik bahkan ada cafe di Dalam Goa untuk tempat beristirahat" ujar Lance salah satu pengunjung dari Korea.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun