Generasi muda memainkan peran penting dalam perekonomian negara saat ini. Menurut data BPS per Februari 2024, sekitar 80-95% generasi muda yang berusia 20-29 tahun sudah menjadi angkatan kerja. Generasi muda yang sudah berpenghasilan ini perlu mengatur keuangannya agar pengeluarannya tidak habis untuk hal yang sia sia seperti judi daring atau terjerat pinjaman daring. Literasi keuangan dan manajemen keuangan perlu digalakkan pada generasi muda agar mereka terhindar dari hal-hal tersebut. Salah satu manajemen keuangan yang baik adalah menyiapkan pos investasi.
Investasi sangat penting bagi masa depan generasi muda karena dapat menjadi langkah strategis untuk menciptakan kestabilan keuangan dan mencapai tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah, mendanai pendidikan, atau pensiun dengan nyaman. Dengan berinvestasi sejak dini, generasi muda dapat memanfaatkan potensi pertumbuhan ekonomi dan bunga majemuk, yang akan memberikan keuntungan lebih besar di masa depan. Selain itu, investasi juga membantu mengembangkan keterampilan finansial yang diperlukan untuk mengelola keuangan pribadi secara bijak. Ada banyak instrumen investasi yang aman dan terjangkau bagi generasi muda, salah satunya adalah Surat Berharga Negara (SBN).
Surat Berharga Negara (SBN) adalah instrumen investasi berupa surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia untuk membiayai kebutuhan anggaran negara. SBN merupakan bentuk utang negara yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu tertentu, dengan menawarkan imbal hasil (bunga) kepada pemegangnya. Investasi dalam SBN relatif aman karena dijamin oleh negara, dan biasanya digunakan oleh pemerintah untuk mendanai proyek-proyek pembangunan atau untuk menutupi defisit anggaran.
Ada beberapa jenis SBN, antara lain:
1. Obligasi Negara
Obligasi Negara adalah surat utang jangka panjang yang memberikan bunga tetap setiap periode tertentu hingga jatuh tempo. kemudian pada saat jatuh tempo, pokok utang akan dibayar kembali beserta bunganya. Obligasi pemerintah merupakan salah satu instrumen investasi dengan risiko relatif rendah. Â Keuntungan atau kerugian obligasi didapatkan dari jual beli obligasi di pasar sekunder, jika harga obligasi saat dijual mengalami kenaikan dari harga beli awal, investor akan mendapat keuntungan. begitu pula sebaliknya terkait kerugian. Namun apabila investor menyimpan obligasi hingga jatuh tempo, kerugian atau keuntungan dipengaruhi oleh Ekspektasi Suku Bunga Bank Sentral. Secara sederhana, berikut hubunga antara suku bunga dengan harga obligasi:
- Ekspektasi Suku Bunga Bank Sentral Naik -> Harga Obligasi Turun
- Ekspektasi Suku Bunga Bank Sentral Turun -> Harga Obligasi Naik
2. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
Surat Perbendaharaan Negara adalah surat utang jangka pendek yang diterbitkan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, dengan jatuh tempo yang lebih pendek dibandingkan obligasi.
3. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara
Sukuk Negara adalah surat utang yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah. Hasil yang diberikan tidak berupa bunga, tetapi berbasis bagi hasil dari aset yang dibiayai oleh sukuk tersebut. Sukuk cocok bagi investor yang mementingkan nilai-nilai syari tetapi tetap ingin berinvestasi dan berkontribusi dalam pembangunan negeri. Meski memiliki prinsip syariah, sukuk tidak membatasi investor berdasarkan agama.
#UangKita yang dikumpulkan dari penerbitan SBN masuk dalam pos penerimaan negara. #UangKita ini digunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan.Proyek-proyek yang sudah dibangun memakai dana hasil penerbitan SBN tersebut memberikan dampak positif bagi negara, diantaranya meningkatkan kesejahteraan rakyat, mempermudah mobilitas wilayah terdampak, meningkatkan akses pendidikan, menjaga kelestarian alam, menambah objek wisata dan dampak-dampak positif lainnya. Melansir laman Kementerian Keuangan, berikut beberapa daftar proyek yang dibiayai dari penerbitan SBN:
- Pembangunan Tol Solo -- Ngawi seksi I -- Colomadu Karanganyar Jawa Tengah
- UIN Sunan Gunung Jati Bandung
- Pembangunan Ramp on/off Flyover Amplas Medan
- Pembangunan Jembatan Holtekamp
- Pembangunan Pusat Konservasi Sanctuary Hiu Paus Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Papua
- dan proyek-proyek pemerintah lainnya
Adanya proyek-proyek tersebut menunjukkan bahwa berinvestasi di SBN merupakan bentuk kontribusi aktif terhadap pembangunan negara. Bukan hanya mementingkan kesejahteraan finansial, tetapi juga mencerminkan rasa memiliki dan tanggung jawab sebagai warga negara terhadap kemajuan bangsa. Melalui investasi SBN, setiap generasi muda turut andil dalam memperkuat perkeonomian nasional, mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri, dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang berkelanjutan sehingga menciptakan rasa kebersamaan dan kontribusi terhadap kemajuan Indonesia.
Berinvestasi SBN juga mudah dilakukan bagi generasi muda. Pembelian SBN dapat dilakukan secara online maupun offline. Pembelian SBN secara online dapat dilakukan lewat platform resmi yang disediakan yaitu IndoSBN (https://www.indosbn.co.id) dan SBN Online (https://www.sbn.go.id). Beberapa jenis SBN juga tersedia di aplikasi Mandiri Online, BNI Sekuritas, dan berbagai aplikasi perbankan maupun ivestasi lainnya yang bekerja sama dengan pemerintah. Pada platform ini, pembelian SBNdapat dilakukan secara langsung dengan memilih jenis dan tenor yang sesuai keinginan. Sementara pembelian secara offline dapat dilakukan dengan mengunjungi kantor cabang bank-bank besar di Indonesia, seperti Bank Mandiri, BNI, dan BRI.Â
Selain kemudahan dalam tempat pembeliannya, SBN juga memiliki minimal nominal pembelian yang terjangkau. Hanya dengan Rp 1.000.000, generasi muda sudah bisa berinvestasi SBN. Nominal ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan harga tiket konser maupun benda benda bersifat tersier lainnya yang banyak dikonsumsi generasi muda. Rutin menyisihkan satu juta rupiah untuk investasi jelas akan menghasilkan keuntungan bagi generasi muda.