Transparansi dan akuntabilitas adalah dua prinsip penting akuntansi Islam. Kedua prinsip ini sangat penting untuk membangun sistem pelaporan keuangan Islam yang efektif. Dalam artikel ini, kami membahas tantangan dalam membangun sistem pelaporan keuangan syariah yang efektif dan memberikan kritik dan saran serta penelitian sebelumnya.
Menurut penelitian, tanggung jawab adalah kemampuan untuk mempertimbangkan tindakan dan keputusan. Dalam konteks akuntansi syariah, akuntabilitas merujuk pada kewajiban untuk melaporkan secara terbuka dan jujur atas pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Transparansi, di sisi lain, adalah kemampuan untuk memberikan informasi yang jelas dan terbuka tentang pengelolaan dana ZIS.
Namun, tantangan dalam membangun sistem pelaporan keuangan Islam yang efektif terletak pada kompleksitas aturan dan regulasi yang terkait dengan akuntansi Islam. Kurangnya pemahaman prinsip akuntansi Syariah dan pentingnya akuntabilitas dan transparansi juga menjadi tantangan tersendiri.
Kajian ini menemukan bahwa Yayasan Pendidikan Islam dan Dakwah Wihdatul Ummah Qurrata A'yun Batusangkar mempraktekkan akuntabilitas sesuai dengan indikator yang dikembangkan untuk pengelolaan dana, yaitu akuntabilitas hukum dan integritas, akuntabilitas administrasi, akuntabilitas program, akuntabilitas politik, dan akuntabilitas keuangan. Namun, keterbukaan yang diterapkan Yayasan tidak sepenuhnya menerapkan prinsip transparansi. Investigasi menemukan bahwa Kabupaten Bazna von Kebume menerapkan prinsip tanggung jawab dalam melaporkan informasi keuangan yang diterbitkan oleh lembaga NIS. Namun, penelitian ini juga menemukan masih adanya defisit dalam penerapan prinsip transparansi.
Untuk menghadapi tantangan ini diperlukan upaya tambahan untuk memahami prinsip-prinsip akuntansi Syariah dan pentingnya akuntabilitas dan transparansi. Selain itu, upaya harus dilakukan untuk mengembangkan aturan dan peraturan yang lebih jelas dan mudah dipahami. Investigasi menemukan bahwa Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Kebume menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan dana NIS dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pemahaman yang baik terhadap prinsip akuntansi syariah dan kesadaran kita akan pentingnya akuntabilitas dan transparansi maka dapat dibangun sistem pelaporan keuangan syariah yang efektif.
Singkatnya, transparansi dan akuntabilitas adalah prinsip penting akuntansi Islam. Tantangan dalam membangun sistem pelaporan keuangan syariah yang efektif meliputi kompleksitas peraturan dan regulasi akuntansi syariah, kurangnya pemahaman prinsip akuntansi syariah, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya akuntabilitas dan transparansi. Untuk menghadapi tantangan ini, upaya harus dilakukan untuk meningkatkan pentingnya prinsip akuntansi Syariah, akuntabilitas dan transparansi, serta mengembangkan peraturan dan regulasi yang lebih jelas dan mudah dipahami.
Sumber :
[1] https: //ejournal.almaata.ac.id/index.php/JESI/article/download/590/448
[2] https: //ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/jaksya/article/view/2733
[3] https://onesearch.id/Record/IOS3868.article-590?institution_id=193&widget=1
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI