Mohon tunggu...
Nadiyah RiayatuIzzah
Nadiyah RiayatuIzzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi FEB Yarsi

Final year accounting student from Yarsi University with a specialization in accounting. Enjoys learning new things and is detail oriented and has aspirations to work in accounting in the finance, assurance services and finance industries. Mastering knowledge of accounting, financial statement analysis, auditing, and taxation. Have a desire to develop skills as a junior auditor at a Multinational KAP.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan dan Kritik terhadap Praktik Akuntansi Syariah: Mengeksplorasi Perspektif Kritis dalam Penilaian Keuangan Islami

4 Juni 2023   16:10 Diperbarui: 4 Juni 2023   16:25 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tantangan dan Kritik Terhadap Praktik Akuntansi Syariah: Mengeksplorasi Perspektif Kritis dalam Penilaian Keuangan Islami

Perkembangan dan adopsi praktik akuntansi Islam telah mendapat perhatian dalam beberapa dekade terakhir seiring dengan pesatnya pertumbuhan lembaga keuangan Islam di seluruh dunia. Tujuan praktik akuntansi syariah adalah untuk memastikan bahwa kegiatan keuangan dilakukan sesuai dengan prinsip syariah berdasarkan ajaran Islam. Namun, praktik akuntansi syariah, sebagaimana praktik akuntansi tradisional, tidak lepas dari tantangan dan kritik. Praktik akuntansi syariah adalah sistem akuntansi berdasarkan prinsip syariah. 

Namun demikian, masih terdapat tantangan dan kritik terhadap praktik akuntansi syariah di Indonesia. Salah satu penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman dan kesadaran bersama tentang prinsip akuntansi syariah merupakan salah satu tantangan dalam penerapan akuntansi syariah.

Salah satu tantangan terpenting dalam praktik akuntansi Islam adalah terbatasnya pengembangan standar akuntansi Islam yang konsisten dan komprehensif. Sampai saat ini belum ada kesepakatan global mengenai standar akuntansi syariah yang dapat diterima oleh seluruh negara yang menerapkan sistem keuangan syariah. Hal ini menyebabkan pendekatan dan interpretasi yang berbeda dalam praktik akuntansi Islam di berbagai negara, yang pada gilirannya dapat menimbulkan kontradiksi dan kebingungan saat mengevaluasi keuangan Islam.

Selain itu, transparansi dan akuntabilitas praktik akuntansi Islam dikritik. Beberapa pengamat berpendapat bahwa praktik akuntansi Islam cenderung menekankan aspek positif keuangan Islam dan mengabaikan aspek negatifnya. Kritik ini menunjukkan bahwa kekurangan atau risiko yang terkait dengan keuangan Islam dapat dikaburkan, yang pada akhirnya merugikan investor dan masyarakat.

Studi sebelumnya telah menemukan beberapa masalah yang harus diperhatikan dalam praktik akuntansi Islam. Misalnya, Abdullah dkk. (2015) menekankan pentingnya mengembangkan pedoman akuntansi syariah yang lebih terstruktur dan komprehensif untuk mengisi kesenjangan praktik saat ini. Penelitian lain oleh Haniffa dan Hudaib (2006) menunjukkan bahwa ada perbedaan pendapat antara praktisi dan akademisi tentang perlunya pelaporan keuangan Islam yang lebih transparan dan bertanggung jawab. 

Beberapa saran dapat dibuat untuk mengatasi tantangan dan kritik praktik akuntansi Islam. Pertama, negara-negara yang mengadopsi sistem keuangan syariah harus bekerja sama mengembangkan standar akuntansi syariah yang bersifat global dan diterima oleh semua pihak. Ini akan membantu mengurangi perbedaan praktis dan meningkatkan harmonisasi penilaian keuangan Islam. Kedua, transparansi dan akuntabilitas praktik akuntansi syariah harus ditingkatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun