Mohon tunggu...
Nadita Fajarini
Nadita Fajarini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berasal dari Pulau Sumatra khususnya Provinsi Lampung Berprofesi sebagai Mahasiswa dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Indonesia : Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia #Bagian 1

23 Mei 2024   16:46 Diperbarui: 25 Mei 2024   15:12 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia. Dalam setiap peradaban manusia, bahasa selalu hadir di tengah-tengah mereka. Bahasa dan manusia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana bahasa bertindak sebagai suatu media yang membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang hadir dalam suatu kelompok masyarakat merupakan hasil dari interaksi antarsesama manusia yang ada di tempat tersebut. Hal ini juga berlaku bagi bahasa Indonesia yang telah tercipta dan mengalami perkembangan yang begitu signifikan hingga kini.

Perkembangan bahasa Indonesia selalu memiliki keunikan tersendiri. Kosakata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia bertujuan untuk memperkaya perbendaharaan dan varietas bahasa Indonesia. Walaupun mengalami beberapa tahapan perkembangan dan penyerapan, kemurnian bahasa Indonesia tetaplah sama dulu dan kini.

A. Sejarah Bahasa Indonesia

Sejarah perkembangan bahasa ini dimulai sejak masa kolonial belanda yang mulai membangun penerbit buku bacaan yang dikenal dengan nama Commissie voor de Volkslectuur atau disebut pula sebagai Taman Bacaan Rakyat yang kemudian diubah menjadi Balai Pustaka pada tahun 1917. Badan penerbitan tersebut juga mulai menerbitkan beragam jenis novel seperti halnya Siti Nurbaya dan lainnya yang disebarkan dalam bahasa Melayu.

Pada zaman Belanda, ketika Dewan Rakyat dibentuk pada tanggal 18 Mei 1918, bahasa Melayu memperoleh pengakuan sebagai bahasa resmi kedua di samping bahasa Belanda yang berkedudukan sebagai bahasa resmi pertama di dalam sidang Dewan rakyat. Setelah itu perkembangan pun dilanjut pada tahun 1927 yang dilakukan oleh Jahja Datoek Kajo yang mulai menggunakan bahasa Indonesia dalam pidato pertamanya.

Bahasa Indonesia bermula sejak adanya Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober tahun 1928 lalu. Hal ini berkaitan dengan menghindari kesan dari imperialism bahasa apabila masyarakat Indonesia masih saja menggunakan bahasa Melayu sebagai nama yang dimilikinya. Karena itulah dalam proses tersebut terjadi beberapa perbedaan yang ditimbulkan pada keberadaan dari bahasa Indonesia saat ini dengan jenis bahasa melayu yang digunakan di kawasan Riau atau Semenanjung Malaya.

Kemudian tahun 1933 mulai berdiri para sastrawan muda seperti halnya pujangga baru yang tentunya dipimpin oleh Takdir Alisyahbana, yang kemudian menyusun tata bahasa baru dari bahasa Indonesia pada tahun 1936, dan pada tanggal 25 hingga 28 Juni 1938 mulai diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia yang mana penggunaannya berlanjut hingga saat ini.

Hingga saat ini Bahasa Indonesia sendiri dikenal sebagai kata-kata yang hidup dan tentunya banyak menghasilkan beragam kata baru, baik itu berkaitan dengan proses penciptaan atau bahkan melalui sistem penyerapan dari bahasa asing serta bahasa daerah yang ada di sekitarnya.

Berkaitan dengan keberadaan bahasa melayu yang menjadi dasar dari munculnya bahasa Indonesia, pada dasarnya terdapat beberapa faktor yang menjadikan bahasa tersebut kemudian diangkat sebagai bahasa Indonesia, diantaranya:

  • Bahasa melayu dikenal sebagai lingua franca untuk bangsa Indonesia, termasuk dalam bahasa perdagangan serta bahasa dalam sistem perhubungan
  • Sistem dalam bahasa melayu itu sendiri terbilang sederhana, karena itulah sangat mudah bagi masyarakat Indonesia untuk mengerti dan mempelajarinya. Hal ini berkaitan dengan penggunaan bahasa melayu yang tidak menggunakan tingkatan dalam bahasa yang dimilikinya.
  • Beragam suku atau etnis besar yang ada di Indonesia dapat dengan mudah dan secara sukarela menerima bahasa melayu tersebut sebagai bahasa Indonesia yang kemudian digunakan sebagai satu jenis bahasa nasional.
  • Bahasa melayu dinilai memiliki kesanggupan yang dapat digunakan sebagai bahasa budaya. Dalam hal ini bahasa tersebut memiliki arti yang lebih luas.

B. Perkembangan Bahasa Indonesia

Setelah terbentuk, bahasa Indonesia terus berkembang seiring berlakunya ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, Melindo bahkan hingga ke Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Bahasa Indonesia yang telah dikenal oleh khalayak umum merupakan bahasa Melayu yang menjadi lingua franca atau bahasa perhubungan di Nusantara kala itu. Bahasa Melayu telah ada dan digunakan terlebih dahulu. Keberadaan bahasa Melayu pun dapat ditilik dalam saat persiapan Kongres Pemuda tahun 1926, para pemuda masih mempermasalahkan tentang sebutan bahasa persatuan Indonesia.

Kemudian M. Tabrani mengusulkan bahasa Melayu diganti dengan istilah bahasa Indonesia dan hal ini pun disetujui bersama pada 2 Mei 1926. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam laman resminya telah mencantumkan bahwa bahasa Melayu telah berada di kawasan Asia dan khususnya Asia tenggara sejak abad ketujuh.

Pernyataan ini juga didukung oleh adanya beberapa prasasti sepeti prasasti Talang Tuo di Palembang, bahkan prasasti Karang Brahi di Jambi. Keberadaan prasasti-prasasti ini telah ada sejak tahun 680-an. Selanjutnya, untuk sejarah perkembangan bahasa Indonesia dapat disoroti melalui zaman Sriwijaya yang menggunakan bahasa Melayu untuk menjadi bahasa pembelajaran kebudayaan dan hingga pada saat penyebaran agama Kristen oleh para pendeta-pendeta dan orang Belanda pada saat masih berada di Indonesia.

Bahasa Melayu yang merupakan cikal bakal bahasa Indonesia telah berkembang dengan sangat pesat di Indonesia, bahkan sebelum bahasa Indonesia pertama kali resmi di umumkan pada sumpah pemuda. Bahasa Indonesia sejak dahulu telah membentuk bangsa dan mempersatukan keberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki tingkat kemajemukan yang sangat tinggi.

Bahasa pada dasarnya adalah media untuk berkomunikasi ternyata memiliki eksistensi yang lebih lagi. Bahasa mencakup hampir seluruh lapisan masyarakat, bahkan kebudyaan itu sendiri. Banyak sumber yang mengupas fungsi bahasa Indonesia, salah satunya Arifin (2008:12) kedudukan bahasa Indonesia memiliki fungsi berikut.

  • Lambang kebanggaan bangsa. Bahasa Indonesia mencerminkan setiap nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
  • Lambang identitas nasional. Bahasa Indonesia merupakan identitas ataupun jati diri dari orang-orang ataupun penduduk Indonesia.
  • Alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya. Bahasa Indonesia menghindarkan segala aktifitas yang dapat menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat yang majemuk.
  • Alat pemersatu suku budaya dan bahasanya. Bahasa Indonesia mempersatukan setiap suku-suku di Indonesia yang memiliki bahasa dan kebudayaan yang berbeda dengan total tujuh ratusan bahasa daerah, bahasa Indonesia pun menyatukan. Dengan demikian, peranan bahasa Indonesia adalah krusial dalam menunjang bangsa dan negara serta setiap dari pada rakyat Indonesia.

Perkembangan bahasa Indonesia telah melalui sejarah yang cukup teramat panjang. Melalui kilas balik sejarah yang telah dipaparkan di atas, dapat dengan jelas diketahui bahwa bahasa Indonesia telah menjadi begitu kuat hingga saat ini karena telah melalui proses yang unik. Berawal dari bahasa Melayu, kontak dengan budaya asing yang kemudian menggunakan bahasa Melayu dan menjadi bahasa yang akhirnya diganti dengan istilah bahasa Indonesia pada tahun 1926. Bahasa Indonesia kemudian masuk ke dalam tiga kategori perkembangan, yaitu

1. Bahasa pemersatu

Bahasa Indonesia pada awalnya diikarkan oleh para pemuda kembali pada tahun 1928 pada tanggal 28 Oktober dalam sumpah pemuda yang berbunyi:

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia 

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia 

Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia 

Dengan sangat jelas bahasa Indonesia pertama kali digunakan ataupun diikrarkan sebagai bahasa pemersatu pada butir ketiga. Bahasa Indonesia kemudian mulai diterima oleh masyarakat Indonesia. Dengan diterimanya bahasa Indonesia, secara harfiah bahasa ini menjadi bahasa pemersatu Indonesia. Diterimanya bahasa Indonesia juga dapat tercermin dari diadakannya Kongres Bahasa Indonesia (KBI) pada tanggal 25 ---28 Juni 1938 di Solo.

2. Bahasa resmi negara

Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang digunakan selama 54 sejak ditetapkan dalam pasal 36 UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus. Hal ini ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta yang membuat fase awal bahasa Indonesi sebagai bahasa pemersatu menjadi bahasa resmi negara. Adapun pergantian ejaan dari ejaan Van Ophuijsen (dari masa jajahan Belanda) menjadi ejaan Suwandi karena dianggap lebih menunjukan rasa nasionalisme yang tinggi.

3. Bahasa internasional

Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional merupkan fase lanjutan dari dua fase yang ada. Hal ini telah dicanangkan dan dilakukan terbukti dengan adanya Kongres Internasional IX Bahasa Indonesia yang mengambil tempat di Jakarta pada tanggan 28 Oktober hingga 1 November 2018. Undang-undang Nomor 4 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan juga ikut mendukung bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional, khususnya pasal 44 ayat 1. Salah satu bukti dari tindak lanjut untuk fase ini adalah adanya tenaga dan buku-buku Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun