Setelah sesi menonton, mahasiswa KKM melanjutkan dengan kuis interaktif yang mengulas nilai-nilai dari film yang telah diputar. Kuis ini tidak hanya mendorong siswa untuk merefleksikan apa yang mereka pelajari dari film, tetapi juga melatih keberanian mereka berbicara di depan umum dengan menggunakan mikrofon. Hadiah kecil diberikan kepada siswa yang berani maju, menciptakan suasana yang antusias dan hangat. Melalui sesi ini, film tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi medium edukatif yang efektif untuk menyampaikan pesan moral, menumbuhkan semangat belajar, dan memotivasi siswa untuk terus mengejar masa depan mereka.
Menumbuhkan Motivasi Belajar dengan Pendekatan Psikologis
Puncak acara adalah sesi materi motivasi belajar yang dibawakan oleh Nadita, mahasiswa jurusan Psikologi. Dalam sesi terebut, konsep dari Teori Kebutuhan Maslow juga diperkenalkan untuk membantu siswa memahami pentingnya motivasi dalam pendidikan. Motivasi untuk belajar dapat muncul dari kebutuhan individu, seperti kebutuhan akan penghargaan diri (esteem needs) atau aktualisasi diri (self-actualization).
Fasilitator menjelaskan bahwa belajar bisa menjadi cara untuk memenuhi kebutuhan ini. Dengan memiliki tujuan atau cita-cita, siswa dapat memenuhi kebutuhan akan penghargaan diri melalui pencapaian akademik. Selain itu, mereka juga didorong untuk terus mengembangkan diri sehingga dapat mencapai aktualisasi diri---sebuah tahap di mana mereka mampu mengoptimalkan potensi terbaik yang dimiliki.
Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang konsep motivasi, tetapi juga memahami bahwa proses belajar adalah bagian penting dari perjalanan untuk memenuhi kebutuhan diri mereka yang lebih dalam. Pemaparan ini diiringi dengan diskusi interaktif dan dorongan kepada siswa untuk berbagi cita-cita mereka, sehingga suasana materi menjadi lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Sesi Menulis: Surat untuk Diri di Masa Depan
Salah satu momen yang sangat berkesan adalah saat siswa diminta menulis surat untuk diri mereka sendiri di masa depan. Dengan prompt, "Hai teman-teman! Yuk kita coba menulis surat untuk diri sendiri di masa depan. Tuliskan cita-citamu, dan berikan semangat untuk dirimu di masa depan!", siswa diajak merefleksikan harapan dan mimpi mereka.
Kemudian beberapa siswa diberikan kesempatan secara sukarela untuk membacakan surat mereka di depan teman-teman, hal ini diharapkan menumbuhkan keberanian para siswa untuk berkomunikasi di depan umum
Asti, siswa kelas 8 yang juga Wakil Ketua OSIS menuliskan suratnya dengan singkat dan penuh semangat, "Cita-citaku di masa depan adalah menjadi koki. Semangat buat belajar masak, jangan gosong, dan jangan keasinan!" ujarnya.