Mohon tunggu...
Nadita Al Qayyum
Nadita Al Qayyum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Semangat Belajar, Langkah Menuju Masa Depan: Psikoedukasi Mahasiswa KKM UIN Malang di SMP Plus Darussalam

27 Januari 2025   23:40 Diperbarui: 27 Januari 2025   23:38 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Mahasiswa KKM dengan Siswi SMP Plus Darussalam (Sumber foto: Dokumentasi Pribadi)

Foto bersama Mahasiswa KKM dengan Siswa SMP Plus Darussalam (Sumber foto: Dokumentasi Pribadi)
Foto bersama Mahasiswa KKM dengan Siswa SMP Plus Darussalam (Sumber foto: Dokumentasi Pribadi)

Lawang, 16 Januari 2025 - Mahasiswa Tim KKM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berhasil menyelenggarakan kegiatan psikoedukasi bertema "Meningkatkan Motivasi Belajar untuk Semangat Meraih Masa Depan". Program ini dilaksanakan dalam dua sesi terpisah, yaitu pada 13 Januari 2025 untuk siswa laki-laki dan 16 Januari 2025 untuk siswa perempuan kelas 7, 8, dan 9 di SMP Plus Darussalam Desa Turirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi belajar yang kuat kepada para siswa melalui pendekatan interaktif, menyenangkan, dan reflektif.

Rangkaian Kegiatan Interaktif

Kegiatan diawali dengan perkenalan mahasiswa KKM, yang memperkenalkan asal daerah dan jurusan masing-masing, menciptakan suasana akrab antara siswa dan mahasiswa. Perkenalan ini sekaligus menjadi pembuka yang membangun kedekatan emosional.

Sesi Ice Breaking (Sumber foto: dokumentasi pribadi) 
Sesi Ice Breaking (Sumber foto: dokumentasi pribadi) 

Menguatkan Kebersamaan Antarangkatan Melalui Ice Breaking

Setelah perkenalan, siswa diajak bermain ice breaking dengan permainan seru sebagai permulaan kegiatan, seperti menyusun kata bahasa Inggris, tebak gambar, dan soal cerita hitungan. Antusiasme siswa terlihat saat mereka berusaha menjawab tantangan yang diberikan.

Sesi ice breaking selanjutnya menjadi momen yang melibatkan interaksi antara siswa dari tiga angkatan, yaitu kelas 7, 8, dan 9. Dalam kegiatan ini, seluruh siswa diajak membentuk lingkaran besar bersama, kemudian diputarkan lagu sebagai latar permainan. Saat lagu dimainkan, siswa bergerak berputar mengikuti irama, kemudian ketika lagu dihentikan, para fasilitator dari tim KKM memandu kegiatan dengan menyebutkan sebuah angka, dan siswa harus segera membentuk kelompok sesuai jumlah angka yang disebutkan. Permainan ini dirancang untuk memecah kekakuan, mendorong kolaborasi antarangkatan, dan memperkuat hubungan sosial di antara para siswa. Melalui kegiatan ini, tidak hanya suasana menjadi lebih hidup, tetapi juga tercipta rasa kebersamaan yang erat di antara mereka.

Menonton Film Inspiratif

Sesi menonton film menjadi salah satu bagian yang menarik perhatian dalam kegiatan psikoedukasi ini. Film-film yang diputar dipilih dengan cermat untuk menyampaikan nilai-nilai inspiratif yang relevan dengan tema kegiatan, yaitu memotivasi siswa dalam belajar dan meraih masa depan. Pada hari pertama, siswa laki-laki dari kelas 7, 8, dan 9 menyaksikan dua film pendek, yakni Unsung Hero dan Topi. Sementara pada hari kedua, siswa perempuan menonton Unsung Hero dan Kaffah.

Film Unsung Hero mengisahkan seorang pria sederhana yang secara diam-diam membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Melalui visual yang menyentuh, film ini mengajarkan bahwa kontribusi kecil yang dilakukan dengan tulus dapat berdampak besar dalam kehidupan orang lain. Pesan ini dihubungkan dengan motivasi belajar, mengingatkan siswa bahwa semangat belajar dapat menjadi alat untuk memberikan dampak positif, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

Sementara itu, Topi membawa pesan mendalam melalui kisah seorang anak kecil yang belajar memahami makna perjuangan dan kerja keras dari seorang pedagang topi. Film ini menggambarkan bahwa setiap usaha, sekecil apa pun, memiliki makna dan mampu membawa kebahagiaan. Siswa diingatkan untuk menghargai proses belajar sebagai bagian penting dalam mencapai cita-cita mereka.

Di sisi lain, film Kaffah, yang diputar pada hari kedua untuk siswa perempuan, menyentuh tema moderasi beragama. Film ini mengajarkan pentingnya memahami nilai-nilai keberagamaan dengan penuh toleransi dan saling menghormati. Pesannya memperluas pandangan siswa tentang pendidikan, yang tidak hanya bertujuan untuk meraih prestasi akademik, tetapi juga untuk menjadi individu yang bijak dan dapat hidup harmonis dalam keberagaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun