Aku masih merindu, tapi aku menahan jari-jemariku untuk tidak mengirim pesan lagi kepadanya. Bukan apa-apa, hanya saja, aku tidak mau mengganggu dia yang sedang bahagia karena bebas kembali tanpa ada penghambat dan beban. Dia sedang melepas rindu dengan dirinya sendiri, setelah beberapa lama aku mencuri waktunya. Dan terlebih lagi, aku tidak mau terlihat begitu menyedihkan karena terus merecokinya dengan pesan yang tidak lagi penting dariku.Â
Meskipun begitu, aku akan tetap menjadi rumah untuknya, seperti yang dia katakan dulu. Aku akan tetap menjadi rumah yang selalu sedia  ketika dia ingin pulang atau hanya sekedar singgah.Â
Aku dan pelukku akan tetap sama seperti pertama kali dia memutuskan bahwa aku adalah rumah baginya, akan tetap selalu hangat.Â
Sekarang, aku akan kembali berbincang dengan bulan yang sudah merajuk dibalik genteng karena sedari tadi aku mengacuhkan dirinya untuk menulis ini.Â
Sampai jumpa lagi, ya. Nanti ketika yang merindu bukan hanya milikku sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H