Mohon tunggu...
nadirazeldaaurelia
nadirazeldaaurelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Medical Student of University of Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Komunikasi Kesehatan dengan Sikap Empatik : Meningkatkan Kepercayaan Pasien terhadap Tenaga Medis dan tenaga Kesehatan

12 Desember 2024   16:15 Diperbarui: 12 Desember 2024   16:13 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Komunikasi yang baik antara tenaga medis, tenaga kesehatan, dan pasien sangatlah penting dalam mencapai hasil perawatan yang maksimal. Salah satu hal yang dapat meningkatkan kualitas komunikasi kesehatan ialah sikap empatik yang ditunjukkan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan. Menunjukkan sikap empatik tidak hanya menciptakan hubungan yang lebih manusiawi, tetapi juga meningkatkan kepercayaan pasien kepada para tenaga medis dan tenaga kesehatan. Komunikasi yang efektif sendiri di dalam lingkungan kesehatan merupakan aspek penting dalam memastikan pemahaman pasien terhdap kondisi medisnya, menentukan opsi perawatan yang ada, dan langkah -- langkah pemulihan yang diperlukan. Selain itu, kolaboras yang harmonis antara tenaga medis, tenaga kesehatan, dan pasien juga dapat membantu mengurangi kecemasan, meningkatkan kepuasan tersendiri bagi pasien, serta meningkatkan kepatuhan terhadap rangkaian pengobatan yang harus dilalui.

Namun, penting untuk diingat bahwa komunikasi tidak hanya sebatas menyampaikan informasi, melainkan juga memperhatikan bagaimana informasi tersebut diterima oleh pihak lain. Inilah yang menjadikan alasan mengapa kehadiran empati dalam berkomunikasi sangatlah vital. Kemampuan berempati memungkinkan para tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk sunguh -- sungguh mendengarkan serta merasakan apa yang sedang dialami oleh pasien sehingga terjadi komunikasi yang lebih dalam dan bermakna.

Sikap empatik sendiri dalam dunia kesehatan dan penerapannya di dalam komunikasi kesehatan adalah kemampuan para tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk menunjukkan simpati serta memahami perasaan pasien. Empati tidak hanya terbatas pada mendengarkan kata -- kata pasien saja, melainkan juga merasakan ketegangan emosional yang mungkin dirasakan oleh pasien sekaligus memberikan dukungan secara emosional. Misalnya, saat seorang pasien menyampaikan kekhawatiran mengenai diagnosis yang diterimanaya maka pemberi perawatan yang memiliki rasa empati akan memberikan respon yang menunjukkan pengertian terhadap ketakutan pasien tersebut serta memberikan kenyamanan dan solusi yang jelaas.

Manfaat Sikap Empatik dalam Meningkatkan Kepercayaan Pasien :

  • Meningkatkan Kepuasan Pasien
  • Membantu Mengurasi Kecemasan Pasien
  • Meningkatkan Kepatuhan Pasien dalam Pengobatan

            Komunikasi yang disertai dengan sikap empatik memberikan manfaat yang besar, namun ada juga tantangan yang harus dihadapi oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan. Salah satunya yang sering terjadi di lingkungan kesehatan adalah situasi sibuk yang mengakibatkan keterbatasan waktu. Terkadang, tekanan untuk menangani banyak pasien dalam waktu yang terbatas dapat membatasi kesempatan untuk membina hubungan yang lebih mendalam dan empatik dengan pasien. Terlebih lagi, para tenaga medis dan tenaga kesehatan dapat merasa cemas atau mengalami kesulitan saat berurusan dengan pasien yang memiliki masalah emosional yang berat, seperti keadaan dimana pasien mengalami penyakit terminal. Demi memberikan perawatan yang terbaik kepada pasien, tenaga medis dan tenaga kesehatan disarankan untuk mengikuti pelatihan tantangan keterampilan berkomunikasi empatik.

            Selain itu, tenaga medis dan tenaga kesehatan mungkin merasa khawatir atau mengalami kesulitan ketika harus berinteraksi dengan pasien yang mengalami masalah emosional yang berat, seperti pasien penyakit terminal. Karena itu, sangatlah penting bagi tenaga medis untuk mendapatkan pelatihan dalam keterampilan komunikasi yang empatik serta manajemen stres, agar mereka dapat memberikan perhatian yang optimal kepada pasien. Agar komunikasi empatik dapat diterapkan dengan baik, sangat penting untuk menyelipkan pelatihan tentang empati dalam kurikulum pendidikan kedokteran dan pelatihan bagi para tenaga kesehatan. Berbicara dengan penuh empati dalam komunikasi kesehatan sangat penting untuk membangun hubungan yang baik dengan pasien dan tenaga medis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun