Mohon tunggu...
Nadira Salsa Bella
Nadira Salsa Bella Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Ampel Surabaya

Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Subjektif terhadap Dukungan Palestina

13 Desember 2023   22:00 Diperbarui: 13 Desember 2023   22:00 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan fenomena yang ramai yaitu emoji semangka, Ternyata ada kisah dibalik simbol semangka tersebut. Simbol semangka yang menjadi viral sebagai bentuk dukungan untuk Palestina mencerminkan daya tarik solidaritas melalui platform media sosial. Dalam atmosfer konflik yang berkepanjangan di Timur Tengah, simbolisme ini menciptakan ikatan virtual yang mendalam di antara individu dari berbagai belahan dunia, menyuarakan keprihatinan dan tuntutan akan perdamaian di Palestina. Semangka telah menjadi simbol palestina semenjak Israel menguasai gaza pada tahun 1967, pada saat itu Israel menolak dan melarang palestina untuk mengibarkan bendera kebanggaannya didepan umum karena menurutnya mengibarkan bendera palestina di gaza adalah Tindakan kriminal, walaupun Larangan pengibaran bendera palestina sudah dicabut sejak 1993. 

Tapi nampaknya warga palestina masih tetap memakai simbol semangka hingga saat ini sebagai simbol perjuangan di wilayah nya. Kenapa palestina memilih buah semangka sebagai simbol kemerdekaan? Mengapa tidak memilih buah yang lain?, semangka memiliki warna yang patriotik pada bendera palestina dan ketika buah semangka dibelah akan menampilkan warna yang mirip dengan bendera palestina yakni merah, hitam, putih, dan hijau. Selain itu, buah semangka juga banyak tumbuh di seluruh palestina dari kota jenin sampai kota gaza, maka dari itu semangka digunakan untuk memprotes penindasan Israel dan semangka menjadi identitas buat palestina. Semangka juga menjadi buah favorit Rasulullah sampai tertulis dihadis yang berbunyi "Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw sering makan semangka disertai ruthab (kurma muda),". (HR At-Tirmidzy Nomor 1843, dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih At-Tirmidzy Nomor 1843).

Penggunaan simbol semangka Palestina semakin popular digunakan dan menjadi bagian dalam gerakan solidaritas di seluruh dunia. Penggunaan emoji semangka tersebut merupakan cara untuk menghindari sensor ataupun filterisasi dalam penggunaannya di media sosial ketika sedang menyuarakan dukungan terhadap Palestina dalam konflik Israel-Palestina. Selain itu, warna yang ada pada emoji semangka juga menggambarkan warna-warna yang ada dalam bendera nasional Palestina. Meskipun belum disepakati secara pasti, penggunaan emoji semangka sebagai symbol dukungan terhadap Palestina semakin popular dan menjadi gerakan dukungan terhadap Palestina.

 Pada awalnya, simbol semangka ini hadir sebagai bentuk perlawanan Palestina sejak tahun 1960-an. Tepatnya saat perang enam hari antara Israel dengan Mesir, Suriah, dan Yordania. Semangka yang memiliki warna merah, putih, hitam dan hijau ini digunakan karena dianggap mampu merepresentasikan warna bendera Palestina yang pada saat itu pengibaran bendera nasional Palestina dianggap sebagai tindakan yang melawan hukum. dan konon tentara Israel menangkap atau melecehkan siapa pun yang mencoba melakukannya. Tidak kehabisan akal, akhirnya warga Palestina memasang bendera Palestina dalam bentuk semangka.

Berikut ini 3 makna semangka sebagai simbol dari bendera Palestina.

Kulit semangka yang berwarna hijau dan putih mewakili warna bendera Palestina yang mengambil makna putih sebagai warna dinasti Kekhalifahan Umayyah dan Fatimiyah, sedangkan hijau identik dengan Islam.

Warna buah semangka yang berwarna merah diartikan sebelumnya pada bendera Palestina sebagai bentuk kemenangan suku Muslim Arab di Afrika Utara dan Spanyol.

Sedangkan biji buah semangka yang berwarna hitam mempresentasikan warna hitam bendera Palestina yang bermakna Kekhalifahan Rasyidin (empat sahabat Nabi Muhammad) dan Abbasiyah.

 Larangan terhadap bendera Palestina dan simbol warna terkait baru dicabut pada tahun 1993, setelah adanya Perjanjian Oslo yang mensyaratkan pengakuan timbal balik antara Israel dan Palestina. Kesepakatan ini menjadi perjanjian formal Israel-Palestina pertama yang mencoba menyelesaikan konflik kedua wilayah selama beberapa dekade. Dikutip dari laman The National, Simbol semangka ini juga diperkenalkan oleh seniman Khaled Hourani melalui The Story of the Watermelon yang tertuang dalam sebuah buku berjudul Subjective Atlas of Palestina di tahun 2007 sebagai bentuk perlawanan para seniman yang dilarang untuk melukis bendera Palestina. Karyanya kemudian mulai dikenal dunia. Termasuk ke negara-negara seperti Skotlandia, Perancis, Yordania, Lebanon dan Mesir. 

 Fenomena semangka sebagai simbol pembelaan Palestina bisa jadi merujuk pada beberapa peristiwa atau gerakan yang terjadi di dunia nyata atau di media sosial. Melalui media sosial, terutama Instagram, Twitter, dan platform lainnya, gambar semangka bertransformasi menjadi saluran ekspresi solidaritas dan penolakan terhadap ketidakadilan. Penggunaan tagar (#WatermelonForPalestine) dan sejenisnya menjadi sarana untuk menyatukan suara-suara yang ingin mengutuk tindakan kekerasan dan mendukung hak-hak rakyat Palestina. Melalui kreativitas dan humor, pengguna media sosial menyampaikan pesan perdamaian dengan cara yang tidak konvensional. Simbol semangka, yang pada dasarnya adalah lambang kesegaran, diubah menjadi simbol keberanian dan ketahanan dalam menghadapi situasi sulit. 

Namun, sementara simbol semangka mendapat popularitas dan dukungan yang signifikan, penting untuk mencatat bahwa dukungan terhadap Palestina memerlukan pemahaman mendalam akan konteks sejarah dan politik di kawasan tersebut. Simbolisme, sekuat apapun, tidak boleh menggantikan pemahaman yang mendalam terhadap akar permasalahan dan perjuangan rakyat Palestina. Penggunaan simbol semangka juga memunculkan pertanyaan tentang keefektifan simbolisme dalam mencapai perubahan nyata. Meskipun simbol semangka dapat menjadi sarana untuk menyatukan perasaan dukungan, apakah itu mencukupi untuk menggerakkan tindakan konkret dan perubahan politik yang dibutuhkan di wilayah tersebut? Ini adalah pertanyaan yang perlu dijelajahi untuk memahami sejauh mana simbolisme ini dapat memberikan dampak positif dan bermanfaat bagi perjuangan rakyat Palestina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun