Mungkin artikel yang biasanya akan ditemukan di sini adalah seiring dengan munculnya pengertian menulis secara harfiah, namun maksud disini adalah apa itu menulis dengan opini pribadi.Â
Untuk apa kita menulis? dengan tujuan apa? apakah jika penulisan komersil itu tetap sebuah hasil menulis?
Akhir akhir ini banyak sekali yang mengupload pada artikel kompasiana untuk keperluan tugas (sayapun melakukannnya, walau... verifikasi data yang lama pengakibatan keterlambatan naiknya artikel.), banyak pula media lain untuk menulis dan diskusi forum lain contohnya.Â
Dan fenomena ini terlihat menunjukan bahwa: semua orang tahu apa itu artinya menulis dan semua orang nampaknya sebenarnya dapat menulis jauh dari bayangan atau bahkan kapasitasnya sendiri.
Ada orang yang menulis untuk menumpahkan kreatifitas, hal ini dapat menjadi beneficial dan dapat di "monetize sebenarnya, seperti copywriting atau hal hal lain,Â
Ada orang menulis untuk akhirnya memiliki cara untuk menyampaikan semangatnya yang menggebu gebu untuk mengemukakan opini, banyak sekali orang seperti ini namun sungguh disayangkan tidak semuanya memiliki semangat untuk meneruskan menulis tersebut dan hanya menulis ketika tulisan tersebut bersifat beneficial secara langsung (contoh: menulis tugas.)
Ada juga orang yang menulis untuk menginformasikan sesuatu secara luas (contohnya artikel)Â
Berbagai macam kegunaan dan tujuan menulis yang bahkan tidak dapat saya sampaikan di sini
Namun pertanyaan yang muncul di benak saya sekarang adalah "apakah setiap tulisan memerlukan esensi? atau tulisan otomatis memunculkan esensinya sendiri?"
Contohnya, saya pernah menulis untuk memenuhi syarat pekerjaan, semua artikel otomatis saya tulis karena deadline yang menghimpit dan memang menjadi sebuah tuntutan bahwa saya harus melakukan copywriting hard dan soft selling, kadang pembuatan artikel dilakukan secara cepat karena tidak semua artikel diterima namun demand untuk copywriting dan post tetap berjalan hari ke hari.Â
Ketika saya lihat lagi semua pengerjaan tulisan yang bahkan dikerjakan secara mengebut pun memiliki esensi itu sendiri (ya.. walau tidak semuanya dapat tayang), namun esensi hasil artikel yang disetorkan selalu ada, entah itu ketika melakukan soft selling bahwa memang ada pesan tersirat  mengenai sebuah produk yang ditujukan untuk dijual atau memang ada sebuah hard selling yang dilakukan secara sengaja dan terang terangan (masih tetap dengan gaya menulis mengalir itu sendiiri.