Mohon tunggu...
Nadira Salma
Nadira Salma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unikom

writing anything

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stop Joki Tugas! Bermalas Malasan Hanya Mengundang Kerugian

4 November 2024   21:37 Diperbarui: 14 November 2024   10:57 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era digital ini, kebutuhan akan jasa "joki tugas" semakin meningkat, terutama di kalangan mahasiswa dan pelajar. Banyak yang memilih jasa ini untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik mereka dengan harapan dapat meringankan beban kerja atau mendapatkan nilai lebih baik. Aplikasi X, sebagai salah satu platform yang sering digunakan untuk menemukan joki tugas, ternyata juga menjadi tempat di mana modus penipuan kerap terjadi.

Jasa joki tugas pada dasarnya menawarkan bantuan dalam menyelesaikan tugas-tugas, mulai dari pembuatan esai, makalah, hingga laporan penelitian. Namun, tidak semua joki tugas dapat dipercaya. Dalam banyak kasus, penipu memanfaatkan kepercayaan pengguna untuk membawa kabur uang pembayaran tanpa memberikan hasil yang dijanjikan. Ironisnya, mereka sering berhasil meyakinkan korban dengan berbagai trik, salah satunya adalah menggunakan testimoni palsu yang diambil dari akun orang lain.

Modus penipuan ini dimulai ketika seorang pelaku memasang iklan atau menawarkan jasa joki tugas di Aplikasi X. Mereka menarik perhatian dengan tarif yang terjangkau, deskripsi yang meyakinkan, dan tampilan profil yang profesional. Namun, di balik itu semua, niat pelaku bukanlah untuk membantu menyelesaikan tugas, melainkan untuk menipu. Pelaku biasanya mengambil beberapa langkah agar terlihat meyakinkan. Salah satunya adalah dengan mencantumkan berbagai testimoni dari "pelanggan" yang puas. Sayangnya, testimoni ini sering kali palsu dan diambil dari akun-akun orang lain atau dibuat sendiri oleh pelaku. Testimoni palsu ini menciptakan kesan bahwa joki tersebut dapat dipercaya dan memiliki reputasi baik. Dengan begitu, calon korban tidak akan merasa curiga.

Ketika korban setuju untuk menggunakan jasa mereka, pelaku akan meminta pembayaran di muka dengan berbagai alasan, misalnya agar mereka dapat memulai pengerjaan tugas. Setelah uang ditransfer, pelaku mulai menghilang. Tidak ada hasil tugas yang dijanjikan, dan upaya untuk menghubungi pelaku pun sia-sia. Uang yang sudah dibayarkan pun hilang tanpa jejak, sementara pelaku sudah mengganti identitas dan bersiap mencari korban lain.

Seperti yang dialami korban dengan bernama Yuii merasa terjebak dengan penipuan joki tugas yang dilakukan oleh pelaku berinisial G, awal mulanya korban mulai mencari jasa joki tugas ini dengan membuat tweet di aplikasi X, setelah mencari-cari korban merasa tertarik dengan tawaran yang dilakukan oleh pelaku G, tentu saja tawaran itu adalah menawarkan harga joki tugas yang cukup murah dan dibawah pasaran, sebagai seorang mahasiswa yang tiap harinya harus berhemat tentunya tawaran ini cukup membuat korban tertarik, selain tawarannya yang menarik korban sendiri cukup percaya terhadup pelaku G dikarenakan testimonial yang dimilikinya cukup banyak dan membuat korban Y semakin merasa percaya untuk menggunakan jasa joki tersebut, hingga pada akhirnya korban mulai konsul dengan tugas jokiannya dan melakukan transaksi bersama pelaku tersebut, korban tentunya belum merasa bahwa ada yang janggal pada pelaku tersebut dikarenakan pada saat konsul sendiri pelaku masih terlihat ramah dan sangat meyakinkan, pelaku menjanjikan jokian tersebut akan selesai setelah 3 hari dikerjakan, namun naas 3 hari setelah dikerjakan korban Y tidak mendapatkan informasi bahwa jokian tersebut sudah selesai, karena merasa janggal korban pun langsung cek dan ternyata akses korban sudah di blokir oleh pelaku.

Korban Y merasa dirugikan hingga pada akhirnya membuat sebuah utas thread di X dan memberitahu kasus penipuan yang menimpa dirinya, dan ternyata testimoni yang digunakan oleh pelaku G merupakan testi palsu. Hal ini sontak membuat korban Y semakin geram dan membuat laporan terhadap pemilik testi sesungguhnya yang dimiliki oleh aer**store. Tentunya aer**store pun ikut geram terhadap pelaku G testimoni yang sudah ia kumpulkan dari para pelanggannya digunakan diam-diam oleh pelaku G untuk kejahatan, hingga aeri**store pun membuat peringatan kepada pengikutnya untuk tetap hati-hati agar tidak tertipu pada pencuri testinya.

 (dokumen asli korban)
 (dokumen asli korban)

"Alhamdulillah untungnya pada saat saya terkena penipuan ini saya baru saja melakukan transaksi berupa pembayaran dp-nya saja tidak langsung saya lunaskan, tetapi tetap saja saya kesal karena selain dia menipu saya tentunya dia mencuri testi yang dimiliki oleh bisnis akun lainnya, ini pun pertama kalinya saya ditipu di aplikasi X sebelumnya saya tidak pernah, semoga cepet tobat deh pelaku penipuan tersebut" Ujar korban Y.

Tentunya kita para calon pembeli harus lebih berhati-hati pada saat akan menggunakan suatu jasa di aplikasi X atau di aplikasi lainnya, harga murah belum tentu aman dan memuaskan, oleh karena itu kita harus bisa cek dan hati-hati dikarenakan modus seperti ini masih banyak berkeliaran di sekitaran kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun