Mohon tunggu...
Nadira Putty Aisya
Nadira Putty Aisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang masih belajar dalam dunia perkuliahan, dan sangat tertarik dalam penggunaan media sebagai platform komunikasi. Saya masih ingin belajar lebih banyak lagi mengenai Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gundu/Permainan Kelereng Permainan dengan Teknik yang Menarik

9 November 2023   11:25 Diperbarui: 9 November 2023   11:59 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Gambar: Tirto.ID)

Siapa yang pernah mendengar permainan "Gundu/Kelereng" ? Pasti kalian sering melihat permainan tradisional ini di dalam sebuah film kartun serial seperti film  Adit & Sopo Jarwo, Keluarga Somat Permainan ini merupakan permainan tradisional dari betawi yang sangat di kenal pada anak kecil di tahun 90an.

Permainan tradisional adalah permainan yang biasa dimainkan anak-anak pada zaman dulu. Permainan ini jauh sekali dengan yang namanya teknologi modern, seperti komputer, robot, ataupun ponsel, dan android. Permainan tradisional biasanya dimainkan oleh sekelompok anak. Seperti anak-anak pada zaman dulu yang sering bermain bersama di luar rumah. Maraknya permainan tradisional sama layaknya permainan tradisional pada zaman dulu. 

Kelereng dikenal dengan istilah "nker" di Jawa, "gundu" di Betawi, "kaleci" di Sunda, "ekar" di Palembang dan "kleker" di Banjar. Menurut catatan sejarah, asal-usul permainan kelereng bermula di Prancis dan kemudian menyebar ke Mesir serta merambah wilayah Yunani. Dari sana, permainan kelereng menjadi populer di kalangan masyarakat Romawi. Pada tahun 1864, di Jerman, ditemukan teknologi pembuatan kelereng yang revolusioner, memungkinkan produksi kelereng berwarna-warni yang jauh lebih menarik daripada kelereng pertama yang hanya satu warna. Pada abad tersebut lah permainan kelereng mulai menyebar kesegala penjuru dunia. 

Dalam KBBI, gundu adalah permainan yang dimainkan dengan bola kecil yang terbuat dari marmer, tanah yang dibakar, dan kaca atai sering disebut kelereng yang digunakan sebagai alat permainan anak-anak.Dilihat dari unsur katanya, permainan ini terdiri dari dua kata yakni gundu dan kusir. Dilihat dari perbendaharaan kata Betawi "Gundu" berarti kelereng atau keneker yakni suatu benda bulat yang terbuat dari kaca atau porselin.

Cara memainkan gundu sangatlah mudah sehingga permainan ini banyak diminati oleh kalangan anak-anak terutama anak laki-laki di tahun 90an. Penerapan konsep yang sangat menarik dalam permainan tradisional ini juga sangatlah unik, yaitu memerlukan minimal dua pemain diperlukan. Permainan ini memiliki berbagai cara dan aturan yang berbeda. Pemain dapat memilih cara bermain yang paling menyenangkan bagi mereka. 

Sebagai contoh, mereka dapat membuat segitiga di permukaan datar dan meletakkan tiga kelereng di tiap sudut segitiga serta satu di tengahnya. Pemain kemudian melemparkan kelereng mereka, dan pemain yang kelerengnya paling dekat dengan garis akan memulai permainan.

Bermain kelereng melibatkan kemampuan dalam menargetkan sasaran dengan menggunakan jari. Jika tembakan tepat mengenai sasaran dan kelereng keluar dari area garis, pemain berhak memenangkannya.

Meskipun terlihat sederhana, bermain kelereng memerlukan keterampilan dan keahlian dalam menembak kelereng secara tepat. Oleh karena itu, latihan dan pengalaman dalam menembak kelereng dengan jari sangat diperlukan.

Teknik dalam permainan gundu ini yang dapat menarik perhatian para anak laki-laki dikarenakan memerlukan taktik main yang sangat bagus. Saat ini permainan gundu atau kelereng sudah jarang kita lihat di lingkungan kita. Dikarenakan banyak permainan lain yang lebih modern dan lebih banyak menggunakan taktik.

Bermain kelereng memiliki manfaat yang beragam. Ini termasuk melatih konsentrasi, meningkatkan kemampuan berpikir, mengembangkan motorik, mendorong kejujuran, membentuk semangat kompetitif, meningkatkan kemampuan berkomunikasi, dan mengembangkan kecerdasan sosial anak. Melalui permainan ini, anak-anak dapat belajar bekerja sama dengan teman-teman mereka, mengasah keterampilan interpersonal, dan mengembangkan keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun