Di era digital yang serba cepat ini, minat membaca anak-anak mengalami permasalahan yang cukup serius. Gadget, media sosial dan hiburan-hiburan online yang sudah memudarkan kebiasaan membaca. Generasi sekarang ini memiliki pola konsumsi informasi yang berbeda dibanding dngan generasi sebelumnya. Mereka lebih suka dengan informasi visual, interaktif, dan segera. Jadi menurut saya tantangan utama yang akan dihadapi oleh perpustakaan adalah "bagaimana mengubah ruang baca yang biasa atau klasik dirubah menjadi pusat literasi yang menarik sesuai dengan kebutuhan anak-anak generasi saat ini". Perpustakaan sekolah harus menjadi sebagai ruang inspiratif yang mampu mengembalikan gairah membaca ditengh gempuran teknolgi digital ini. Bukan hanya sebagai tempat menyimpan buku, tetapi sebagai tempat literasi yang hidup, bermakna dan membebaskan imajinasi anak-anak.
Berikut ada beberapa strategi yang sudah saya riset untuk pendekatan yang dilakukan perpustakaan sekolah untuk mengembalikan minat membaca bagi anak anak generasi sekarang, yaitu sebagai berikut :
1. Desain Interior yang Menarik
Perpustakaan tidak lagi sekedar ruang buku yang menoton. Desain ruangan yang berwarna (colorful), nyaman, ada sudut bermain, dengan area lesehan dan pencahayaan yang menyenangkan akan membuat anak-anak bisa betah berlama-lama didalam perpustakaan.
2. Program Literasi Kreatif
Menciptakan kegiatan literasi kreatif ini untuk mendorong anak-anak agar mampu berpikir kreatif dan membuat membaca menjadi pengalaman yang menyenangkan. Contoh kegiatan yang bisa dibuat yaitu :
- Klub diskusi buku
- Lomba menulis dan bercerita
- Workshop penulis cilik
- Kegiatan storytelling dengan konsep bermain
3. Koleksi yang Bervariasi
Agar perpustakaan sekolah menjadi tempat yang menarik dan sring dikunjungi anak-anak, koleksi yang bervariasi perlu disesuaikan dengan minat, dan kebutuhan. Perpustakaan sekolah bisa menyediakan buku dengan beragam genre, yaitu :
- Komik edukatif
- Buku cerita & novel populer
- Koleksi buku bergambar untuk anak
- Majalah anak & remaja
- Film & media digital
- Koleksi game edukatif
- Zona bacaan khusus
4. Sistem Penghargaan
Perpustakaan bisa menerapkan sistem ini agar anak-anak bisa termotivasi dan menimbulkan minat membaca semakin meningkat. Dengan memberikan apresiasi kepada pembaca yang aktif, berupa :
- Kartu membership
- Poin atau hadiah membaca
- Sertifikat pembaca teladan
Jadi, perpustakaan ramah anak sekolah tidak hanya untuk menyimpan buku, tetapi juga untuk meciptakan tempat literasi yang hidup, dinamis, dan menyenangkan. Dengan strategi yang tepat, kita dapat mengembalikan gairah membaca di tengah gempuran teknologi digital saat ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI