Mohon tunggu...
Nadira Alya Harahap
Nadira Alya Harahap Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Seorang siswi SMA trilingual yang tertarik seputar bidang sosial dan hukum

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bilingualisme Dini, Tumbuh dengan Dua Bahasa

2 November 2023   09:48 Diperbarui: 4 November 2023   01:26 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.worldtots.com/blog/2017/9/13/how-to-foster-an-early-bilingual-education

Banyak sekali orangtua yang berfikir bahwa belajar dua bahasa sekaligus dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan anak dan bahkan dapat menyebabkan keterlambatan atau masalah perkembangan lainnya. Hal tersebut tentu merupakan sebuah mitos, faktanya banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh oleh anak-anak yang mempelajari bahasa baru pada usia dini.

Usia ideal untuk belajar bahasa asing adalah antara usia 3 hingga 12 tahun. Pada periode ini, otak dikatakan paling responsif dan mudah dibentuk. Hal ini disebabkan oleh perilaku anak-anak yang cenderung meniru banyak hal, sikap ini sangatlah mendukung terhadap pembelajaran bahasa kedua. Pada usia tersebut, anak-anak seringkali dianggap sebagai sebuah "spons"yang menyerap segala sesuatu yang ada di sekitar mereka, dan kemampuan mereka dalam hal asimilasi sangatlah tinggi. Beberapa menyebut fenomena ini sebagai "bilingualisme dini". 

Bilingualisme dini terjadi ketika anak-anak berusia awal mulai secara teratur mendengar dua bahasa. Anak-anak mungkin mendengar kedua bahasa ini sejak lahir, atau mungkin mereka mulai mendengar bahasa kedua pada usia yang sedikit lebih tua. Memperkenalkan bahasa asing sejak dini memang dianggap memiliki banyak manfaat. Anak-anak yang multibahasa telah belajar sejak usia dini untuk mengorganisir pikiran mereka dan menyampaikan ide-ide mereka dengan berbagai cara, hal ini membuat proses berpikir mereka lebih fleksibel dan memudahkan pembelajaran mereka.

Studi telah mengindikasikan bahwa pengalaman awal dalam multibahasa membantu anak-anak dalam meningkatkan kapasitas ingatan dan keterampilan pemecahan masalah, yang berdampak signifikan pada prestasi akademis mereka. Oleh karena itu, banyak sekolah yang telah mulai merekrut guru atau asisten ekstrakurikuler yang memiliki kemampuan berbahasa lebih dari satu. Hal ini memungkinkan anak-anak untuk sepenuhnya terlibat dalam beragam budaya dan mereka dapat mendengar - serta berbicara - dalam bahasa-bahasa lain. Peristiwa ini disebut sebagai metode imersi bahasa, yang merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari bahasa karena memberikan paparan yang konsisten dan alami terhadap bahasa target. Selain itu, anak-anak sangat responsif terhadap pembelajaran bahasa pada usia dini.

Kebijakan tersebut di berbagai fasilitas pendidikan dini tentu memberikan banyak manfaat bagi perkembangan para siswa.  Seperti yang disebutkan sebelumnya, hal ini memungkinkan anak-anak terlibat sepenuhnya dalam bahasa lain. Dengan mengekspos anak-anak pada bahasa lain sejak usia muda, hal ini dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan bahasa yang kuat dan pengucapan yang otentik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun