Banyak sekali orangtua yang berfikir bahwa belajar dua bahasa sekaligus dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan anak dan bahkan dapat menyebabkan keterlambatan atau masalah perkembangan lainnya. Hal tersebut tentu merupakan sebuah mitos, faktanya banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh oleh anak-anak yang mempelajari bahasa baru pada usia dini.
Usia ideal untuk belajar bahasa asing adalah antara usia 3 hingga 12 tahun. Pada periode ini, otak dikatakan paling responsif dan mudah dibentuk. Hal ini disebabkan oleh perilaku anak-anak yang cenderung meniru banyak hal, sikap ini sangatlah mendukung terhadap pembelajaran bahasa kedua. Pada usia tersebut, anak-anak seringkali dianggap sebagai sebuah "spons"yang menyerap segala sesuatu yang ada di sekitar mereka, dan kemampuan mereka dalam hal asimilasi sangatlah tinggi. Beberapa menyebut fenomena ini sebagai "bilingualisme dini".Â
Bilingualisme dini terjadi ketika anak-anak berusia awal mulai secara teratur mendengar dua bahasa. Anak-anak mungkin mendengar kedua bahasa ini sejak lahir, atau mungkin mereka mulai mendengar bahasa kedua pada usia yang sedikit lebih tua. Memperkenalkan bahasa asing sejak dini memang dianggap memiliki banyak manfaat. Anak-anak yang multibahasa telah belajar sejak usia dini untuk mengorganisir pikiran mereka dan menyampaikan ide-ide mereka dengan berbagai cara, hal ini membuat proses berpikir mereka lebih fleksibel dan memudahkan pembelajaran mereka.
Studi telah mengindikasikan bahwa pengalaman awal dalam multibahasa membantu anak-anak dalam meningkatkan kapasitas ingatan dan keterampilan pemecahan masalah, yang berdampak signifikan pada prestasi akademis mereka. Oleh karena itu, banyak sekolah yang telah mulai merekrut guru atau asisten ekstrakurikuler yang memiliki kemampuan berbahasa lebih dari satu. Hal ini memungkinkan anak-anak untuk sepenuhnya terlibat dalam beragam budaya dan mereka dapat mendengar - serta berbicara - dalam bahasa-bahasa lain. Peristiwa ini disebut sebagai metode imersi bahasa, yang merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari bahasa karena memberikan paparan yang konsisten dan alami terhadap bahasa target. Selain itu, anak-anak sangat responsif terhadap pembelajaran bahasa pada usia dini.
Kebijakan tersebut di berbagai fasilitas pendidikan dini tentu memberikan banyak manfaat bagi perkembangan para siswa. Â Seperti yang disebutkan sebelumnya, hal ini memungkinkan anak-anak terlibat sepenuhnya dalam bahasa lain. Dengan mengekspos anak-anak pada bahasa lain sejak usia muda, hal ini dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan bahasa yang kuat dan pengucapan yang otentik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H