Mohon tunggu...
Nadine yariska
Nadine yariska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

Penggunaan AI Dalam Dunia Pendidikan

26 Desember 2024   20:47 Diperbarui: 26 Desember 2024   20:47 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metaverse. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) saat ini sudah menjadi salah satu inovasi kemajuan dalam bidang teknologi yang paling signifikan. Salah satu inovasi yang paling signifikan adalah penerapan Kecerdasan Buatan (AI) dalam proses pembelajaran. AI yang merujuk pada sistem yang dirancang untuk meniru kemampuan manusia dalam memproses informasi dan membuat keputusan, kini telah menjadi alat yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan di berbagai belahan dunia. Penggunaan AI dalam dunia pendidikan dapat digunakan sebagai alat pembelajaran yang lebih efisien, tetapi juga menambah pengalaman pembelajaran yang personal dan menyeluruh. 

Salah satu aspek yang paling menonjol adalah personalisasi pembelajaran, di mana AI dapat menganalisis data setiap siswa, memahami kekuatan dan kelemahan mereka, dan menyesuaikan materi ajar untuk memenuhi kebutuhan masing-masing individu. Salah satu aplikasi AI yang populer adalah pengguna chatGPT. Chat Generative Pre-Trained Transformer (ChatGPT) merupakan chatbot AI yang saat ini sedang populer yang dikembangkan oleh OpenAI, sebuah perusahaan riset dan implementasi kecerdasan buatan yang berbasis di California. Model AI terbaru ini berdasarkan pada jaringan saraf transformer, dengan kemampuan intinya untuk menghasilkan teks yang menyerupai manusia, dengan memahami petunjuk kontekstual dalam percakapan (Zhang dkk., 2023). Selain itu AI juga dapat membantu untuk meningkatkan aksesibilitas di dunia pendidikan, terutama bagi siswa yang memiliki kebutuhan khusus. Adanya teknologi seperti pengenalan suara dan terjemahan otomatis membantu siswa dengan gangguan penglihatan, pendengaran, atau disleksia untuk mengakses materi pembelajaran dengan lebih mudah. AI juga dapat digunakan untuk menciptakan asisten virtual, Asisten virtual dapat memberikan bantuan real-time, menjawab pertanyaan siswa, memberikan penjelasan tentang materi, dan bahkan membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Sebagai contoh, chatbot berbasis AI seperti "IBM Watson Tutor" dapat berfungsi sebagai tutor pribadi yang dapat diakses kapan saja oleh siswa untuk mendapatkan bantuan dalam memahami topik tertentu.

Meskipun AI memberikan banyak keuntungan, tetapi penggunaan dalam dunia pendidikan tidak lepas dari tantangan dan isu etis. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah ketergantungan terhadap teknologi. Penggunaan AI yang berlebihan memungkinkan siswa kehilangan keterampilan dalam berpikir kritis, keterampilan sosial, dan interaksi langsung yang esensial dalam perkembangan mereka. Selain itu, dengan semakin banyaknya proses pendidikan yang diotomatisasi oleh AI, ada risiko dehumanisasi dalam pendidikan, di mana proses belajar dan mengajar menjadi terlalu mekanis dan kehilangan unsur kemanusiaan. Pembelajaran yang seharusnya melibatkan interaksi emosional, empati, dan bimbingan yang personal bisa berubah menjadi pengalaman yang lebih dingin dan tidak personal. 

Penggunaan AI dalam dunia pendidikan memiliki potensi untuk merevolusi cara kita mengajarkan dan belajar. Dari pembelajaran yang dipersonalisasi hingga pengelolaan administrasi yang efisien, AI dapat membantu menciptakan pengalaman pendidikan yang lebih baik dan lebih inklusif. Namun, penggunaan teknologi ini juga memerlukan perhatian terhadap tantangan etis, seperti privasi data dan dampak jangka panjang terhadap keterampilan sosial dan berpikir kritis siswa. Untuk memaksimalkan manfaat AI dalam pendidikan, penting bagi pendidik, pembuat kebijakan, dan masyarakat untuk mengadopsi pendekatan yang bijaksana dan bertanggung jawab. Penggunaan AI harus diarahkan untuk melengkapi, bukan menggantikan, peran guru serta menjaga keseimbangan antara teknologi dan interaksi manusia yang esensial dalam perkembangan siswa. Dengan pendekatan yang bijaksana dan penggunaan yang seimbang, AI dapat menjadi alat yang kuat dalam memajukan dunia pendidikan menuju masa depan yang lebih cerah dan lebih cerdas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun