Mohon tunggu...
Nadine Keisya Putri
Nadine Keisya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Civitas akademika di Universitas Airlangga. Mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Inggris.

Saya suka menonton film dan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengaruh Edukasi Kesadaran Lingkungan Sejak Usia Dini

4 Januari 2025   11:32 Diperbarui: 4 Januari 2025   11:32 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di masa ini, tak menutup kemungkinan bahwa ada manusia yang kurang peduli pada lingkungan sekitarnya. Kata sekitar ini sendiri mencakup dari hal yang paling dekat dengannya seperti kamar tidur, rumah, dan lingkungan yang lebih besar secara berurutan. 

Lebih spesifiknya, mari kita ambil topik tentang kebersihan lingkungan. Kebersihan suatu lingkungan tak hanya sebagai tanggung jawab orang tertentu ataupun hanya beberapa orang di sana, akan tetapi merupakan tanggung jawab semua orang yang berada disekitarnya sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. 

Kepedulian terhadap lingkungan bisa dipupuk sejak dini, yaitu melalui edukasi interaktif menarik bagi anak anak. Saya memilih anak anak karena mereka sedang dalam usia terbaik untuk di edukasi terkait kepedulian lingkungan. Usia tersebut disebut usia emas yang dimana otak anak berkembang pesat, lebih cepat menyerap informasi, dan di masa itu juga terjadi perkembangan kepribadian anak serta pembentukan pola perilaku, sikap, dan ekspresi emosi. 

Berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami, ada satu contoh yang terjadi disekitar saya dimana seorang anak membuang sampah sembarangan. Hal pertama yang saya lakukan adalah menegurnya secara baik baik, tak disangka saya mendapat respon yang positif dari anak tersebut. Anak tersebut kemudian mengambil kembali sampah yang ia buang sembarang lalu membuangnya ke tempat yang semestinya, yaitu tempat sampah. Entah ada apa hari itu, secara kebetulan saya membawa permen lebih di tas. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk permen tersebut berpindah tangan ke anak baik dan lucu tadi. Saya memberi permen tersebut sebagai bentuk apresiasi atas kepedulian anak tersebut pada lingkungan sekitarnya.

Pendapat awal saya tentang hal tersebut adalah mereka belum sepenuhnya mengerti tentang menjaga kebersihan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya. Bukan mewajarkan hal tersebut, tapi kita bisa membantu sedikit seperti mengingatkan mereka dengan tutur kata bahasa yang baik dan mudah dimengerti bagi seusianya. 

Agar edukasi maupun pembelajaran singkat tadi tidak hanya sebagai angin lewat saja, orang tua juga memiliki peran penting dalam hal ini. Sebagian besar, anak akan mencontoh apa yang orang tua atau orang sekitar mereka lakukan setiap harinya. Maka dari itu, kesadaran orang tua juga penting untuk membentuk karakter anak yang peduli pada lingkungan sekitarnya. Edukasi dari pihak luar serta didampingi pembiasaan dari pihak dalam akan sangat berperan penting bagi anak tersebut kedepannya.

Edukasi kesadaran terhadap lingkungan yang dilakukan sejak dini akan membawa dampak positif baik bagi pelaku maupun lingkungan sekitarnya. Menurut pandangan saya sebagai pelajar, anak-anak penting untuk mendapat edukasi tentang hal ini. Akan tetapi di semua segmen usia juga perlu adanya edukasi. Semakin bertambahnya usia, semakin komplek juga edukasi yang dibawakan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun