Mohon tunggu...
Nadine Hizbina
Nadine Hizbina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Udayana

Halo, saya adalah penulis baru!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serangan Iran ke Israel, Apa Dampaknya dan Akankah Memicu Serangan Balik?

17 Oktober 2024   16:00 Diperbarui: 17 Oktober 2024   17:08 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia kembali dikejutkan pada 1 Oktober 2024 ketika Iran kembali melancarkan serangan rudal ke Israel setelah serangan pada bulan April lalu. Serangan ini merupakan eskalasi terbaru dalam hubungan kedua negara dan memperburuk ketegangan di antara mereka. 

Meskipun ketegangan di antara Iran dan Israel telah menjadi isu global selama bertahun-tahun, serangan 1 Oktober ini mengkhawatirkan karena memicu peningkatan konflik bersenjata yang lebih luas yang berpotensi menimbulkan dampak yang lebih buruk pada kawasan dan dunia internasional.

Dampak Serangan Rudal Iran

Serangan rudal yang diluncurkan Iran tentu saja menimbulkan dampak yang signifikan. Meskipun Israel memiliki sistem pertahanan udara Iron Dome yang canggih, tidak semua serangan rudal dapat dihentikan. Tak dapat di pungkiri, serangan rudal ini merusak infrastruktur Israel di beberapa wilayah yang menjadi target, serta berpotensi menyebabkan korban jiwa. Selain itu, serangan ini juga merusak fasilitas militer Israel.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran dari warga Israel dan berpotensi mengganggu stabilitas dalam negeri mereka. Ancaman rudal yang terus-menerus, tentu menimbulkan bayang-bayang rasa takut dan kecemasan dalam kehidupan sehari-hari bagi warga Israel. Hal ini tidak bisa dianggap enteng, mengingat serangan dari Iran merupakan eskalasi yang serius. Israel mendapatkan tekanan dari warganya untuk segera memberikan respon tegas terhadap Iran. Ini memunculkan pertanyaan penting, apakah Israel akan membalas serangan ini?

Akankah Serangan Balik Terjadi?

Sejarah menunjukkan bahwa Israel tidak pernah ragu untuk melakukan serangan militer balasan bahkan dengan kekuatan yang lebih besar. Sejarah konflik Israel dengan negara tetangganya seperti Palestina dan Lebanon memperlihatkan bahwa Israel memiliki pertahanan yang tangguh dan tidak segan melakukan serangan yang lebih besar. Misalnya, serangan roket yang dilancarkan militan di Gaza atau Hezbollah di Lebanon sering kali direspons dengan serangan udara dengan skala yang lebih besar oleh Israel.

Satu hal yang tampaknya pasti adalah bahwa Israel tidak akan tinggal diam dalam menghadapi ancaman seperti ini. Israel mungkin saja sudah merencanakan serangan balasan untuk Iran dan bahkan dalam waktu dekat, mungkin kita akan menyaksikan serangan udara Israel yang balik menargetkan fasilitas militer Iran.

Respons Israel juga seharusnya diambil dengan strategis agar tidak memicu konflik lebih luas. Jika responsnya berlebihan, ini bisa memunculkan perang regional yang melibatkan berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Arab. Oleh karena itu, Israel perlu berhati-hati untuk menentukan tindakannya dengan pertimbangan yang matang karena potensi keterlibatan kekuatan internasional yang lebih luas.

Apakah Eskalasi Konflik Akan Semakin Membesar?

Pertanyaan lain yang akan muncul setelah serangan ini, apakah eskalasi konflik akan membesar? Mengingat adanya sejarah konflik panjang antara Iran dan Israel, kemungkinan akan terjadi. Selama bertahun-tahun kedua negara ini memiliki kepentingan yang saling bertentangan dan terlibat dalam berbagai konfrontasi militer. Jika eskalasi yang berkembang menjadi perang terbuka, dampaknya bisa meluas jauh melampaui Timur Tengah dan berdampak secara global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun