Mohon tunggu...
Nadine Gustiar
Nadine Gustiar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

dokter gigi kaya soon

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Rentang Fokus Menurun Dikarenakan Banjirnya Informasi

10 Januari 2025   02:30 Diperbarui: 10 Januari 2025   02:21 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Telepon Genggam/Smartphone (Sumber: ANTARA News)

Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia pada zaman sekarang memiliki telepon genggam. Berbagai merek telepon genggam berkompetisi untuk menjadi sebuah alat komunikasi dengan fitur lainnya yang mampu meningkatkan rasa keinginan untuk diperjualbelikan, digunakan, serta dipamerkan. Alat komunikasi ini sudah menjadi sebuah kebutuhan dasar bagi masyarakat dan bisa dibuktikan bahwa alat ini sudah mengubah cara kehidupan sehari-hari kita. Sebuah penelitian oleh American Psychological Association di tahun 2017 mengungkapkan bahwa hampir setengah populasi manusia telah mendapatkan dampak psikis dan fisik oleh alat komunikasi mutakhir ini.

Selain manfaat yang diberikan oleh telepon genggam, banyak pula kekurangannya. Kemudahan akses internet untuk mendapatkan informasi menjadikan setiap informasi yang diterima datang secara langsung atau bergantian secara cepat. Hal ini mempengaruhi rentang fokus kita dalam berkehidupan. Berbagai aplikasi atau hiburan yang disediakan menyebabkan kita sebagai individu terpaksa untuk melakukan banyak hal secara bersamaan. Seperti dalam hal menggali informasi yang sedang panas lalu teralihkan untuk menonton hiburan yang memiliki rentang waktu pendek di tiap videonya. 

Hal ini dapat terjadi bahkan sudah terjadi kepada setiap generasi. Dengan alasan untuk menenangkan si kecil ataupun melatih kemampuan untuk berteknologi, anak kecil dengan rentang umur 5-10 tahun sudah terbiasa untuk menggunakan alat komunikasi ini. Rentang waktu penggunaan telepon genggam pada anak kecil ini bisa sampai 2-5 jam per harinya. Kebiasaan ini mampu mengubah rentang fokus si anak mengalami penurunan. Generasi remaja sampai dewasa juga mengalami hal yang sama, bahkan lebih krisis. Dengan tidak adanya pengawasan dari wali, seorang remaja maupun dewasa mampu menggunakan telepon genggam selama mungkin sampai perasaan bosan melanda.

Salah satu faktor hal ini dapat terjadi adalah munculnya suatu kecanduan akan penggunaan telepon genggam tanpa memiliki kontrol diri yang kuat untuk menahan rasa candu tersebut. Pemakaian aplikasi yang memuat video-video pendek dengan pergantian topik yang cepat serta memiliki visual yang menarik perhatian seseorang juga menjadi salah satu faktor terjadinya pengurangan rentang fokus suatu individu.

Berkurangnya rasa konsentrasi dalam diri dapat mengakibatkan tantangan dalam berkomunikasi, mudah merasakan kebosanan, dan tidak memiliki kontrol pada dirinya sendiri yang dapat mengenai fisik dan mental individu tersebut. Maka dari itu, sangatlah penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental kita dengan menggunakan alat komunikasi sewajarnya, seperti mengurangi penggunaan telepon genggam, menyelesaikan tugas lain satu per satu, menjalani kegiatan di luar ruangan untuk mendapatkan udara segar, dan menciptakan suasana yang kondusif agar konsentrasi dapat mengalami peningkatan.

Akan tetapi, teknologi dari suatu alat komunikasi tidak hanya memiliki dampak buruknya saja. Seperti contohnya, jika mampu melakukan berbagai tugas dalam satu waktu dengan menggunakan telepon genggam, maka akan menyelesaikan tugas lebih cepat dari biasanya. Dengan aktif menggunakan alat komunikasi juga dapat meningkatkan pengetahuan dan penalaran mengenai teknologi yang semakin hari semakin canggih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun