Mohon tunggu...
Nadine Azzahra Syah
Nadine Azzahra Syah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurusan Hospitaliti dan Pariwisata di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Penerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud

Live a life to the fullest

Selanjutnya

Tutup

Diary

Di-ghosting Pas Lagi Sayang-sayangnya

16 Maret 2021   11:06 Diperbarui: 16 Maret 2021   11:16 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Di ghosting sama temen? Udah biasa, di ghosting sama musuh? Bodoamat, di ghosting sama klien? Udah biasa juga. Di ghosting sama pacar pas lagi sayang-sayangnya? Ah rasanya seperti menjadi Iron Man. Rasanya seperti tidak ada masalah yang terjadi diantara kita, semuanya berjalan baik-baik saja bahkan komunikasi aku dan dia sebelumnya lancar aja. Kemudian tiba-tiba seperti debu yang tertiup angin, hushhhhhh hilang entah kemana, selama sebulan kabarnya tidak lagi terdengar.

Entah kemana dan kenapa, hilang tanpa aba-aba. Seharusnya aku tau hal seperti ini bisa saja terjadi lagi, karena waktu masih PDKT pun sering kali di ghosting tapi masih mau aja dijadikan pacarnya. Cinta membodohiku. Aku yang setiap hari menunggu notifikasi hapeku berbunyi dan mengharapkan namanya muncul dilayar, oh poor me! Kerap kali teman-teman dan sepupuku mengingatkan bahkan menyarankan ku untuk mengakhiri saja hubungan kami, tapi aku masih saja mempertahankan hubungan kelam itu dan bisa-bisanya aku masih berpikir positif dia akan berubah. Lucunya aku.

Dan mungkin karena sudah pernah merasakan beberapa kali di ghosting, membuat aku merasa sedikit trauma. Berikut ini beberapa hal yang aku rasakan setelah being ghosted by the ghost (doi) hihihi.

MUDAH PARNO SAAT PESAN TIDAK DI BALAS

Terkadang aku langsung overthinking kalau pesanku tidak dibalas atau dibalas nya lama. Dan setiap kali orang lain tidak langsung membalas chatku, aku akan langsung berpikir bahwa pasti mereka akan ghosting aku. I think I am traumatized from being ghosted and that I worried it's going to happen again more than it actually does.

MENCOBA UNTUK BERPIKIR POSITIF

Setelah merasa parno karena pesan tidak di balas, daripada berprasangka. Aku mencoba untuk berpikir positif dan meyakinkan diri bahwa tidak mungkin mereka sejahat itu untuk meng-ghostingku. Mereka mungkin sibuk mengerjakan sesuatu atau mungkin handphonenya mati atau bisa jadi yang punya juga ikutan. Eh kan positif thinking ya hehe

MERASA SEDIH

Ketika sudah seharian pesanku tidak dibalas aku akan kembali overthinking dan beribu-ribu pertanyaan popped up in my head. Serius di ghosting lagi? Apa sih yang salah dari diriku sampai sering di ghosting sama orang lain? Apa yang aku omongin ada yang salah ya sampai mereka ga balas pesanku? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Mungkin orang lain akan bilang hal-hal seperti "yaudahlah ga perlu di bawa pikiran", "yailah gitu aja overthinking" nih yang bilang seperti ini belum pernah merasakan di ghosting apalagi pas lagi sayang-sayangnya. Mmm

KEMARAHAN

Di titik ini adalah point dimana aku marah daripada merasa lega ketika mereka akhirnya membalas pesanku dan aku berpikir ingin membalas dendam dengan tidak merespon balik pesan dari mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun