Mohon tunggu...
Nadine Annisa Andre
Nadine Annisa Andre Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester akhir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ciptakan Karakter Berbudaya dengan Media Permainan Tradisional Rakyat Pada Perlombaan 17 Agustus

13 Agustus 2023   11:42 Diperbarui: 13 Agustus 2023   11:48 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sragen (11/8/2023) -- Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Desa Katelan, Kec, Tangen, Sragen, menyelenggarakan gerakan penguatan budaya dengan media permainan tradisional rakyat. Program ini dilakukan bersama karang taruna RT 9 dan RT 11 Desa Katelan.

Budaya merupakan adat kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus sehingga menjadi kebiasaan yang tumbuh dimasyarakat. Kebudayaan mencerminkan ciri khas dari suatu desa atau Negara. Budaya Indonesia merupakan budaya timur, yang kental dengan religiusnya. Seiring berkembangnya zaman, budaya di Indonesia semakin pudar oleh budaya barat. Permasalahan seperti ini juga mulai dirasakan di desa Katelan, dimana globalisasi secara perlahan mulai menggerogoti budaya dan kearifan lokal setempat. Mulai lunturnya kebudayaan lokal setempat sangat berpengaruh pada lunturnya nilai sejarah suatu desa. Berdasarkan permasalahan inilah mahasiswa KKN Tim II UNDIP di desa Katelan menggalangkan gerakan penguatan budaya melalui permainan tradisional rakyat yang dilakukan bersamaan dengan perlombaan 17 Agustus.

Permainan tradisional rakyat dipilih sebagai media penguatan budaya karena permainan rakyat termasuk dalam objek budaya dalam UU Pemajuan Kebudayaan. Permainan Rakyat adalah berbagai permainan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan kelompok masyarakat yang bertujuan untuk menghibur diri. Pelaksanaan program ini dilakukan dengan menggandeng karang taruna desa Katelan terutama pada RT 9 dan RT 11. Bersama dengan karang taruna diharapkan program ini bisa langsung menargetkan remaja yang memang seharusnya melakukan pelestarian budaya lokal. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk perlombaan 17 Agustus yang diikuti oleh anak-anak, ibu-ibu, dan bapak-bapak. Permainan tradisional yang dilakukan tentunya disesuaikan dengan nilai dan potensi desa Katelan. Beberapa lomba yang diselipkan dalam perlombaan adalah balap karung, estafet balon, makan kerupuk, tarik tambang, hingga panjat pinang.

Dokpri
Dokpri
Kegiatan ini dilakukan masyarakat dengan antusias sehingga menciptakan suasana yang menyenangkan. Diharapkan dengan program ini masyarakat desa Katelan akan lebih sadar bahwa kebudayaan lokal penting sekali pelestariaanya dan budaya tidak harus sesuatu yang besar melainkan bisa melalui hal kecil disekitar kita yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari hari seperti permainan tradisional. Program ini juga meninggalkan poster mengenai permainan tradisional rakyat untuk sarana informasi dan pengetahuan masyarakat desa Katelan yang dititipkan melalui karang taruna setiap RT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun