Mohon tunggu...
Nadine Amiranti Fadya
Nadine Amiranti Fadya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya adalah seorang mahasiswa yang memiliki minat pada bidang bisnis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Akankah Pekerjaan Akuntan Tergantikan oleh Artificial Intelligence?

23 Desember 2024   11:00 Diperbarui: 22 Desember 2024   08:52 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pada Era Digital sekarang, perkembangan teknologi terjadi sangat pesat. Salah satu contohnya adalah perkembangan AI atau yang biasa disebut dengan Artificial Intelligence. Banyak yang menganggap dengan adanya keberadaan AI maka akan banyak pekerjaan yang tersingkirkan termasuk juga dalam dunia akuntansi. Orang-orang beranggapan bahwa pekerjaan seorang akuntan yang melibatkan perihal pencatatan,pengelolaan,analisis, dan pelaporan akan lebih efisien jika menggunakan AI. Namun, meskipun teknologi terus berkembang terdapat beberapa alasan yang menyebabkan bahwa pekerjaan akuntan tidak dapat tergantikan oleh AI. Dari segi kompleksitas pengambilan keputusan yang melibatkan etika dalam berbisnis sehingga dalam hal ini akuntan memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan keberlanjutan suatu perusahaan.

Pada dasarnya akuntansi merupakan cabang ilmu yang membutuhkan ketelitian dan juga keakuratan tingkat tinggi. Hal ini mungkin dapat dikerjakan oleh AI. Namun, pekerjaan akuntan bukan hanya sekedar pencatatan,analisis,dan pelaporan. Akuntan juga terlibat dalam pengambilan keputusan suatu perusahaan yang dapat dilihat dari laporan keuangannya dan juga dengan mempertimbangkan etika dalam bisnis. Pada artikel ini akan penulis beberkan perihal beberapa alasan mengapa akuntan tidak dapat digantikan oleh AI atau kecerdasan buatan menurut opini penulis, yaitu :

  • Pengambilan keputusan yang kompleks, Dalam hal ini, akuntan memiliki pengaruh sangat besar terhadap keberlanjutan perusahaan. Dalam proses pengambilan keputusan suatu perusahaan dibutuhkan pertimbangan tidak hanya dari laporan keuangan melainkan juga melalui situasi ekonomi terkini dan regulasi yang sedang berjalan pada saat ini. Dalam hal ini AI tidak dapat memberikan jawaban karena pengambilan keputusan juga didasari pada pengalaman berbisnis.
  • Diperlukan interaksi antar manusia, Pekerjaan akuntan memerlukan hubungan klien dalam hal pengambilan keputusan. Dalam hal ini, akuntan melibatkan rasa empati, komunikasi, dan pemahaman interpersonal. Hal ini tentu saja tidak dapat dilakukan oleh AI.
  • Penilaian dan pertimbangan etis, Lagi-lagi dalam hal pengambilan keputusan, seorang akuntan sangat membutuhkan pertimbangan dari banyak hal yang memperngaruhi. Sehingga dalam hal ini, akuntan jelas-jelas tidak dapat tergantikan oleh AI karena dalam pengambilan keputusan seorang akuntan juga harus melihat histori dari seorang klien agar tidak terjadi hal yang tidak diharapkan pada masa yang akan mendatang.
  • Adaptasi dan regulasi kebijakan pemerintah, Dalam poin ini, seorang akuntan tentu saja akan lebih adaptif terhadap bagaimana dunia perekonomiaan terkini. Hal ini pula tidak dapat dilakukan oleh AI atau kecerdasan buatan. Pengambilan keputusan tentu saja harus sesuai dengan regulasi yang berlaku. Maka dari itu, kecerdasan buatan tidak dapat menggantikan pekerjaan seorang akuntan karena dibutuhkannya pengetahuan tentang regulasi yang berjalan terkini.

            Beberapa alasan inilah yang menyebabkan bahwa menurut penulis, pekerjaan akuntan pada masa yang akan mendatang akan tetap eksis dan tidak dapat digantikan oleh AI. Namun tentunya tetap ada resiko dari segala pekerjaan yang akan dijalani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun