Belakangan ini, sering terdengar kata "depresi" dan "kesehatan mental" menjadi topik yang sering di bicarakan. faktanya bulan lalu tepatnya 10 oktober, dikenal dengan Hari Kesehatan Mental sedunia.  depresi tidak bisa dipisahkan dengan kesehatan mental.  depresi begitu kompleks tetapi sangat nyata, meskipun tak kasat mata depresi sangat terasa bagi yang merasakan.  menurut  matt haig, "depresi itu misterius, bahkan bagi penderitanya. depresi tampak berbeda bagi setiap orang".
Mencari alasan untuk tetap hidup di hari esok, itulah yang selalu ada di pikiranku. aku hampir mengakhiri hidup ku dengan memotong urat nadi tepat di lengan kiriku, namun aku tersadarkan dengan kata ibuku yang terlintas di pikiran yaitu "perjalananmu masih panjang" aku membuang pisau dan menangisi diriku yang sudah hilang arah. Â
Apakah aku depresi atau hanya putus asa dengan keadaan? akupun masih denail dengan itu. bersikap seakan tidak terjadi apa apa dan tetap memperlihatkan mental yang stabil membuat energiku cepat habis dan harus mengisinya kembali dengan menyendiri walaupun di keadaan ramai.Â
Aku lelah dengan itu semua tapi tidak ada jalan keluar yang aku dapatkan, aku sudah stuk di keadaan seperti ini sejak 2020 akhir hingga detik ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H